REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemerintah Korea Utara (Korut), pada Jumat (2/3), membantah tudingan yang menyebut negaranya terlibat dan mendukung produksi senjata kimia di Suriah. Korut menyatakan hal itu bertentangan dengan penggunaan senjata itu seharusnya.
"Seperti yang telah dijelaskan beberapa kali, kami tidak memiliki satu catatan apapununtuk mengembangkan, memproduksi, dan menimbun senjata kimia, dan hal itubertentangan dengan senjata kimia itu sendiri," kata Kementerian Luar NegeriKorut dalam sebuah pernyataan yang dikutip kantor berita Korean Central NewsAgency (KCNA).
Kim Jong un
Para ahli PBB telah menemukan indikasi bahwa Korut memasok bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi senjata kimia di Suriah. Namun belum ada keterangan resmi dari PBB terkait hal ini.
Baca juga, PBB: Korut Menjual Senjata ke Pemerintah Suriah dan Myanmar.
Sebuah rincian PBB yang belum dirilis namun berhasil dikutip oleh New York Times, Korut telah menyuplai bahan-bahan seperti ubin tahan asam, katup, dantermometer ke Suriah. Penyidik PBB juga mengatakan bahwa pakar rudal Korut terlihat bekerja di fasilitas senjata kimia dan rudal Suriah.
Menurut laporan PBB itu, sedikitnya terdapat 40 pengiriman yang tidak dilaporkan dariKorut ke Suriah antara tahun 2012-2017. Termasuk bagian rudal balistik dan persediaan yang dilarang.