REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Kepolisian Israel memulai proses pemeriksaan perdana terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait kasus korupsi yang melibatkan perusahaan telekomunikasi terbesar di negara tersebut, Bezeq. Netanyahu, pada Jumat (2/3), telah diperiksa sebagai saksi oleh otoritas Israel.
"Kepolisian Israel menanyai Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Jumat untuk pertama kalinya dalam kasus yang melibatkan perusahaan Bezeq," kata Radio Israel dalam laporannya.
Dalam laporannya, Radio Israel pun mengungkapkan bahwa istri Netanyahu, Sara, turut menjalani pemeriksaan. Ia memberi kesaksian di sebuah kantor polisi di dekat Tel Aviv.
Pada Februari lalu, kepolisian Israel merekomendasikan Netanyahu didakwa dalam dua kasus korupsi. Dalam kasus pertama, Netanyahu diduga menerima suap senilai 300 ribu dolar AS dari seorang pebisnis kaya.
Kemudian di kasus kedua, Netanyahu diduga mengatur rencana tentang peliputan positif dirinya di surat kabar terbesar di Israel. Sebagai gantinya, Netanyahu akan berusaha mengikis peredaran surat kabar yang menjadi kompetitor surat kabar terkait.
Baca juga, Dua Rekan Dekat Benjamin Netanyahu Ditangkap.
Perusahaan Bezeq juga terlibat dalam kasus ini. Polisi mengatakan pemilik perusahaan Bezeq memberikan peliputan positif tentang Netanyahu dan istrinya di situs berita yang mereka kontrol. Peliputan positif ini merupakan imbalan Bezeq atas peraturan dalam bidang telekomunikasi yang diloloskan Netanyahu.
Satu orang kepercayaan Netanyahu, yakni Shlomo Filber telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka karena diyakini terlibat dalam kasus ini. Direktur Bezeq Telecom Shaul Elovitch juga telah ditetapkan sebagai tersangka.
Adapun Netanyahu masih bersikukuh menyatakan bahwa dirinya tak terlibat dalam dua kasus korupsi yang dituduhkan padanya.