Sabtu 03 Mar 2018 12:48 WIB

Dokter di Kenya Lakukan Operasi Otak pada Pasien yang Salah

Peristiwa ini menjadi isu buruk kedua yang menimpa rumah sakit Kenyatta

Rep: Puti Almas/ Red: Esthi Maharani
Memindai otak/ilustrasi
Memindai otak/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Seorang dokter ahli bedah saraf di rumah sakit nasional Kenyatta di Ibu Kota Nairobi, Kenya dilaporkan telah melakukan operasi otak pada pasien yang salah. Menurut keterangan, ia bersama dengan dua perawat dan seorang ahli anastesi saat ini telah diskors sementara waktu dan penyelidikan oleh pihak berwenang tnega dilakukan.

 

Operasi otak yang dilakukan pada pasien yang salah itu terjadi pada pekan lalu. Saat itu, ada dua orang pria yang dibawa ke rumah sakit terbesar di negara Afrika itu karena adanya masalah kesehatan yang berkaitan dengan organ otak mereka.

 

Namun, hanya salah satu diantaranya yang membutuhkan operasi karena terdapat gumpalan darah di dalam otak. Sementara, satu pasien lainnya hanya memerlukan pengobatan karena diketahui yang terjadi kepadanya adalah pembengkakan di bagian kepala.

 

Akan tetapi, dokter bedah dan tim di rumah sakit Kenyatta justru melakukan operasi pada pasien yang mengalami bengkak di bagian kepala. Kesalahan ini diketahui setelah beberapa jam operasi dimulai, tidak ada gumpalan atau bekuan darah di otak pasien tersebut.

 

Rumah sakit telah menyesalkan terjadinya kesalahan ini dan berusaha keras untuk melakukan semua yang dapat dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pasien yang bersangkutan, ujar pernyataan rumah sakit Kenyatta kepada surat kabar Daily Nation, dilansir The Guardian, Sabtu (3/3).

 

 

Peristiwa ini menjadi isu buruk kedua yang menimpa rumah sakit Kenyatta dalam beberapa pekan terakhir. Sebelumnya, terdapat dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan staf kesehatan di rumah sakit itu, serta skandal pencurian bayi. Protes dari banyak warga terhadap Pemerintah Kenya untuk penyelidikan mendalam atas kasus-kasus tersebut telah terjadi.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement