Sabtu 03 Mar 2018 20:46 WIB

Suami-Istri Palestina dan Bayinya Diserang Granat Setrum

Beberapa tentara Israel tiba di pinggiran desa dan menembakkan gas air mata.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Budi Raharjo
Tentara Israel mengambil posisi dalam bentrokan denganwarga Palestina di Tepi Barat. (ilustrasi)
Foto: REUTERS / Mussa Qawasma
Tentara Israel mengambil posisi dalam bentrokan denganwarga Palestina di Tepi Barat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Sebuah kelompok hak asasi Israel menunjukkan rekaman video yang memperlihatkan tentara Israel menyerang sepasang suami-istri Palestina yang membawa bayi dengan granat setrum. Menurut laporan organisasi tersebut, Yesh Din, pada Sabtu (3/3) yang dikutip Anadolu Agency, insiden itu terjadi di desa Burin di Tepi Barat dekat Nablus pada Jumat.

Yesh Din mengatakan beberapa tentara Israel tiba di pinggiran desa dan menembakkan gas air mata dan juga granat setrum ke sekelompok pemuda Palestina di daerah tersebut. "Setidaknya satu granat air mata dijatuhkan di salah satu rumah, di mana penduduk mulai menderita inhalasi gas," kata organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan.

Rekaman video yang dirilis oleh Yesh Din menunjukkan sepasang suami-istri melarikan diri. Sang ayah membawa bayi sementara tentara Israel menyerang mereka dengan granat setrum.

Sementara itu, polisi Israel mengatakan bahwa tentara tersebut berusaha untuk membubarkan perusuh di daerah tersebut. "Orang-orang Palestina melarikan diri dari tempat kejadian dengan membelakangi pasukan Israel dan oleh karena itu mereka tidak dapat melihat bahwa dia membawa bayi," katanya.

Wilayah Palestina semakin tegang sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember. Langkah tersebut memicu protes dan kemarahan dunia terutama di wilayah Palestina yang menyebabkan puluhan orang Palestina tewas.

Yerusalem tetap menjadi jantung konflik Palestina-Israel yang berlangsung puluhan tahun. Rakyat Palestina berharap bahwa Yerusalem Timur, yang sekarang diduduki Israel, pada akhirnya akan berfungsi sebagai ibu kota negara Palestina merdeka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement