Ahad 04 Mar 2018 17:48 WIB

Kentang Goreng Meningkatkan Risiko Kematian Lebih Tinggi

Kkentang goreng memiliki banyak lemak dan ditambah garam.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agus Yulianto
Kentang goreng
Foto: Independent
Kentang goreng

REPUBLIKA.CO.ID, AMERIKA -- Kentang goreng sudah lama diketahui tidak baik bagi kesehatan manusia. Baru-baru sebuah penelitian menunjukkan memakan kentang goreng (french fries) dua kali dalam seminggu dapat meningkatkan risiko kematian.

Dalam penelitian yang diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition, dilakukan penelitian atau pengamatan terhadap 4.400 orang tua usia 45 hingga 79 tahun selama delapan tahun. Sebanyak 236 orang diantaranya telah meninggal dunia.

Setelah disesuaikan dengan beberapa faktor, mengonsumsi kentang tidak meningkatkan risiko kematian. Namun, ketika melihat lebih rinci jenis kentang yang dimakan, peneliti menemukan seseorang yang memakan kentang goreng, termasuk french fries, fried potato, dan hash browns, setidaknya dua kali dalam seminggu bisa meningkatkan risiko kematian dua kali lipat.

Sebaliknya, mengonsumsi kentang yang tidak dimakan seperti salad kentang, kentang rebus, kentang panggang, dan kentang tumbuk, tidak memiliki efek peningkatan risiko kematian.

Dilansir di situs Food and Wine, kentang yang tidak digoreng relatif lebih sehat karena masih mengandung banyak serat, vitamin, dan mikronutrien dalam jumlah besar. "Kandungan ini dapat menyeimbangkan efek merugikan dari indeks glikemik manusia yang tinggi," tulis peneliti dalam jurnal mereka. Sementara itu kentang goreng memiliki banyak lemak dan ditambah garam.

Untuk saat ini, hasil penelitian tersebut masih berupa asosiasi. Penelitian lanjutan dengan lebih banyak orang diperlukan untuk mengkonfirmasi penelitian ini.

Sampai saat ini, Pusat Kebijakan dan Promosi Nutrisi merekomendasikan 3 hingga 5 porsi sayuran per-hari. Sementara untuk sayuran bertepung seperti kentang disebut salah satu sayuran yang menyempurnakan tujuan tersebut.

Piramida makanan pusat menginstruksikan orang-orang untuk memilih olahan sayuran yang rendah lemak dan tidak digoreng.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement