Senin 05 Mar 2018 10:08 WIB

Tewasnya Jurnalis, PM dan Presiden Slowakia Saling Kritik

Jurnalis Jan Kuciak tewas setelah menyelidiki dugaan korupsi politik.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Gita Amanda
Perdana Menteri Slowakia Robert Fico memberikan keterangan pers setelah pecahnya protes pascakematian jurnalis Jan Kuciak.
Foto: AP/Bundas Engler
Perdana Menteri Slowakia Robert Fico memberikan keterangan pers setelah pecahnya protes pascakematian jurnalis Jan Kuciak.

REPUBLIKA.CO.ID, SLOWAKIA -- Presiden Slowakia Andrej Kiska telah menyerukan reshuffle radikal pemerintah atau pemilihan baru untuk membangun kembali kepercayaan publik setelah pembunuhan seorang jurnalis dan tunangannya. Namun, Perdana Menteri Robert Fico tidak setuju, menuduh Presiden "menari di atas kuburan" para korban.

Pembunuhan Jan Kuciak dan Martina Kusnirova memicu protes di Slowakia. Kuciak (27 tahun) telah menyelidiki dugaan korupsi politik terkait dengan kejahatan terorganisasi Italia. Dilansir BBC News, Senin (5/3), Kuciak ditembak mati sebelum dia menyelesaikan artikel tersebut. Namun, artikel tersebut diterbitkan setelah ia wafat.

Semua tujuh orang yang ditangkap sehubungan dengan pembunuhan tersebut dibebaskan pada Sabtu (3/3). "Karena tidak ada bukti yang muncul selama 48 jam, mereka dapat ditahan secara sah," kata polisi.

Salah satu pria yang dilepas adalah orang Italia yang telah melakukan transaksi bisnis dengan pejabat yang dekat dengan Perdana Menteri Fico. Kiska menyerukan rekonstruksi radikal pemerintah, tetapi Fico mengatakan ini akan merusak hasil Pemilu 2016.

Presiden, yang tidak memiliki kekuatan formal untuk membubarkan pemerintah, menuduh pejabat senior memiliki arogansi kekuasaan, dan meratapi kurangnya tindakan dari pihak pemerintah untuk memulihkan kepercayaan publik dan meredakan ketegangan setelah pembunuhan tersebut akhir pekan lalu. Dia mengatakan akan bertemu partai politik untuk mencari jalan keluar.

Fico mengatakan, setiap perubahan pemerintah harus disepakati oleh dua mitra koalisi Partai Smer. "Dalam proses ini, konstitusi tidak mengakui adanya peran presiden.Tujuan kami adalah penyelidikan tindakan brutal ini. Kami tidak akan 'menari di kuburan' dua pemuda, tidak seperti oposisi, media, dan sekarang presiden," ujarnya.

Dalam penyelidikannya, Kuciak menuduh pengusaha Italia yang memiliki hubungan dengan sindikat kriminal yang telah menetap di Slowakia timur. Mereka menghabiskan waktu bertahun-tahun menggelapkan dana Uni Eropa untuk wilayah yang relatif miskin ini di perbatasan dengan Ukraina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement