REPUBLIKA.CO.ID, GHOUTA -- Konvoi truk bantuan kesehatan yang membawa bantuan kemanusiaan berhasil masuk ke wilayah Ghouta Timur, Suriah. Truk dengan total 46 unit tersebut menjadi yang pertama mencapai wilayah yang terkepung sejak Februari lalu.
Wartawan BBC Jeremy Bowen menyatakan jika konvoi truk ini bisa mengirimkan makanan dan bantuan kepada 27.500 orang, maka ini menjadi awal yang baik.
Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa pejabat pemerintah Suriah telah mengurangi sebanyak 70 persen persediaan termasuk bahan bedah dan peralatan perawatan trauma dari truk-truk tersebut sebelum meninggalkan gudang. Hal tersebut diyakini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan para pemberontak tidak mendapatkan bantuan.
Presiden Bashar al-Assad dalam sebuah pernyataannya di Televisi pada Ahad (4/3) menyatakan serangan terhadap "terorisme" harus terus dilanjutkan. Dia juga menolak penilaian yang menyatakan bahwa situasi mengerikan yang terjadi di wilayah Ghouta Timur adalah sebuah kebohongan.
Assad juga menyetujui gerakan gencatan senjata lima jam yang disuarakan Rusia. "Hal ini perlu dilakukan agar memungkinkan mayoritas warga sipil di Ghouta Timur dapat melarikan diri dari wilayah yang dikendalikan oleh teroris," ujarnya dilansir di BBC, Senin (5/3).
Baca juga: Pasukan Suriah Rebut Seperempat Wilayah Ghouta