Kamis 08 Mar 2018 13:48 WIB

Proyek Tepi Laut Jeddah Jadi Daya Tarik Wisatawan

Dataran terbuka di tepi pantai telah menjadi tujuan populer di Jeddah.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agus Yulianto
Jalan tepi Laut Merah (corniche) di Jeddah, Arab Saudi.
Foto: Arab News
Jalan tepi Laut Merah (corniche) di Jeddah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kurang dari tiga bulan setelah dibuka, proyek daerah tepi laut atau dikenal sebagai 'Jeddah waterfront' di sepanjang pelabuhan Laut Merah Jeddah, Arab Saudi, telah menjadi daya tarik favorit bagi penduduk lokal dan wisatawan. Umumnya mereka mengunjungi tepi laut tersebut di akhir pekan.

Proyek tepi laut yang baru itu terletak di sepanjang laut Merah. Proyek ini memiliki luas 730 ribu meter persegi dengan panjang lebih dari 4,2 km. Waterfront itu menelan total biaya sebesar 800 juta riyal (213,3 juta dolar).

Proyek waterfront yang berada di sepanjang laut kota Jeddah dari utara ke selatan itu memiliki berbagai fasilitas, di antaranya taman olahraga air, pantai pilihan, taman bermain anak-anak, air mancur interaktif, enam restoran, 24 kios, dermaga pelabuhan laut yang mengambang, patung seni dan hewan yang lebih besar, puluhan toilet dan stasiun pengisian baterai telepon.

Pembangunan proyek tepi laut ini dibuka tiga bulan yang lalu oleh Gubernur Makkah Pangeran Khaled Al-Faisal. Pada saat pembukaan, Pangeran Khaled sempat menyampaikan pujian dan sebuah peringatan.

"Kami mengucapkan selamat kepada bangsa ini atas proyek ini. Pertanyaan saya kepada orang-orang di Jeddah adalah: maukah anda menjaganya? Atau akankah kita mendengarnya besok bahwa itu disabotase?" kata Pangeran Khaled saat pembukaan tiga bulan lalu, dilansir di Arab News, Kamis (8/3).

Selama bertahun-tahun, dataran terbuka di tepi pantai telah menjadi tujuan populer di Jeddah. Namun, di masa lalu, sampah yang berasal dari warga yang melakukan piknik menjadi masalah yang kerap terjadi di daerah pantai dan taman yang berdampingan dengannya. Kini, dengan meningkatnya pariwisata dan populasi lokal yang lebih beragam, Saudi berasumsi adanya peran duta besar dari warga yang peduli terhadap lingkungan sekitar mereka.

Seorang warga Jeddah, Layla Hamdan, mengatakan bahwa baginya sebagai orang Saudi, proyek tepi laut itu adalah tentang representasi yang tepat. Karena sekarang, terdapat lebih banyak wisatawan yang berkunjung ke Jeddah dan terkadang mereka meminta informasi atau petunjuk darinya. Layla mengatakan, ia pun berusaha sebaik mungkin untuk membantu.

"Jika saya tidak dapat membantu, saya membimbing mereka kepada seseorang yang bisa. Saya ingin meninggalkan kesan yang baik karena beberapa orang mengunjungi Arab Saudi untuk pertama kalinya," kata Layla.

Seiring dengan adanya pengawasan polisi, lebih dari 100 kamera pengintai dilengkapi dengan teknologi pengenalan wajah telah dipasang di sepanjang tepi laut. Kamera terhubung ke ruang kontrol Badan Keamanan Umum dan juga kotamadya. Sebagai tambahan, pihak berwenang Saudi telah mengumumkan denda mulai dari sebesar 200 riyal sampai lima ribu riyal bagi mereka yang mengotori atau merusak penggunaan dan fasilitas umum di tepi pantai. Di samping itu, pelanggar juga harus menanggung biaya perbaikan tambahan.

Pekerjaan perbaikan yang disebabkan oleh vandalisme di tepi pantai kini hampir tidak ada. Sebagai seorang pembersih jalan, Niraj Kulkarni, memuji kebersihan yang membaik di sepanjang tepi pantai.

"Sekarang ada lebih banyak orang, lebih banyak penjual makanan, tapi tidak sebanyak sampah seperti sebelumnya," kata Niraj.

Sementara itu, Dana Investasi Publik Arab Saudi baru-baru ini mengumumkan adanya pengembangan ulang pantai secara terpisah senilai 4,8 miliar dolar. Hal itu akan mencakup area pantai yang bertambah 1.200 hektar, toko ritel, museum, pelabuhan dan lebih dari 10 ribu unit hunian. Pembangunan akan dimulai awal tahun depan dan diharapkan selesai pada 2030.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement