Kamis 08 Mar 2018 16:47 WIB

Israel Tangkap Presiden Mahasiswa Universitas Birzeit

Saat ini ada lebih 60 mahasiswa Birzeit yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Rep: Marniati/ Red: Agus Yulianto
Remaja Palestina Fawzi al-Junaidi dikelilingi tentara Israel dengan mata tertutup (Ilustrasi)
Foto: Twitter/Ben White
Remaja Palestina Fawzi al-Junaidi dikelilingi tentara Israel dengan mata tertutup (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pasukan Israel menangkap Presiden Dewan Mahasiswa Universitas Birzeit,Omar Kiswani (24 tahun). Video rekaman yang beredar menunjukan enam pria berpakaian sipil menjatuhkan tubuh Kiswani ke tanah. Mereka menendang dan memukulinya. Sementara beberapa di antaranya melepaskan tembakan ke kampus.

Menurut Universitas Birzeit, dilansir Aljazirah, Kamis (8/3), kelompok tersebut menyerang Kiswani di depan gedung Dewan Mahasiswa. Pasukan bersenjata Israel lainnya juga menahan penjaga universitas di sebuah ruangan. Mereka terus mengarahkan senjata api ke mahasiswa lain sambil membawa Kiswani.

"Mereka membawa senjata di dalam tas mereka dan menyamar sebagai mahasiwa. Lalu saat siang hari mereka mulai menembak," kata Kordinator kampanye Hak untuk Pendidikan, Sondos Hamad.

Hamad mengatakan, Kiswani dibawa ke gerbang barat Universitas di mana pasukan militer Israel telah menunggu dengan jip mereka. "Kami tidak tahu dimana dia sekarang," katanya.

Seorang juru bicara Israel tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar terkait insiden ini. Ini adalah kali kedua Kiswani ditangkap. Sebelumnya, dia menghabiskan satu tahun di penjara Israel karena keikutsertaannya dalam sebuah kelompok yang berafiliasi dengan Hamas di kampus.

Menurut kampanye Hak untuk Pendidikan, penangkapan mahasiswa Palestina di kampus di Tepi Barat yang diduduki adalah hal yang biasa. "Kami yakin penangkapannya berkaitan dengan statusnya sebagai presiden mahasiswa. Mereka juga mencoba menangkapnya pekan lalu tapi dia kabur,"kata Hamad.

Hamad menjelaskan, skenario serupa terjadi pada awal 2017 ketika dua siswa ditangkap di gerbang kampus oleh tentara Israel yang menyamar sebagai warga sipil.

Saat ini ada lebih 60 mahasiswa Universitas Birzeit yang ditahan di penjara-penjara Israel. Sejak 2014, lebih dari sepuluh perwakilan dewan mahasiswa telah ditangkap oleh pasukan Israel, dimana tujuh di antaranya adalah presiden serikat pekerja pada saat penangkapan.

Universitas Birzeit mencatat sejak deklarasi Yerusalem sebagai ibukota Israel oleh Presiden AS Donald Trump, terjadi peningkatan dalam jumlah mahasiswa yang ditangkap. Seorang mahasiswa di Universitas Birzeit mengatakan militer Israel melarang mahasiwa berafiliasi dengan blok politik manapun baik Fatah ataupun Hamas.

Menurut Hamad, pendudukan Israel merasa terancam oleh keberadaan organisasi mahasiswa. Oleh sebab itu, pasukan Israel melakukan penangkapan. "Dewan mahasiswa di Palestina adalah pemimpin blok politik mahasiswa," kata Hamad.

Hamad menambahkan, Birzeit sama seperti universitas lainnya yang ada di dunia. Universitas ini memberi siswa ruang untuk mengekspresikan diri dan memiliki hak untuk menjadi anggota blok politik. Namun sayangnya, pendudukan Israel selalu melanggar hak mahasiswa atas pendidikan dan kebebasan berekspresi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement