REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Lima pemuda Palestina terlibat dalam ketegangan yang terjadi dengantentara Israel di Tepi Barat, pada Jumat (10/3) waktu setempat. Bentrokan ini menyusul demontrasi warga melawan keputusan Amerika Serikat (AS) yang mengakui Yerusalem sebagai Ibukota Israel. Satu pemuda tewas dan empat lainnya terluka.
"Satu pemuda yangtewas ini ditembak di bagian dadanya oleh tentara Israel di kota Hebron, Tepi Barat," kata pihak Kementerian Kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Anadolu Agency, Sabtu (10/3).
Bentrokan terjadi didekat kota-kota di wilayah Tepi Barat Ramallah dan Al-Bireh. Di wilayah ini tentara Israel menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan demonstran Palestina. Demonstran ini membalasnya dengan melemparkan batu dan botol kosong ke tentara tersebut.
Setelah itu, demonstran melakukan pemblokiran dengan ban mobil yang dibakar. Anadolu juga melaporkan bahwa bentrokan serupa juga terjadi di desa Mazraaal-Gharbia, Billin, Nilin dan Nabi Saleh dekat Ramallah, dan di desaKafr Qaddum dekat Nablus.
Dari Desember tahun lalu, masyarakat Palestina telah melakukan demonstrasi di wilayah-wilayah yang diduduki Israel, untuk memprotes keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Sejak Trump mengumumkan keputusan kontroversial tersebut pada 6 Desember, sedikitnya 26 warga Palestina telah menjadi martir dalam bentrokan dengan pasukan Israel di Tepi Barat, Yerusalem Timur dan diperbatasan Jalur Gaza.