Ahad 11 Mar 2018 08:44 WIB

Rusia Dituding Campuri Pemilu AS, Ini Kata Putin

Putin mengatakan 13 warga Rusia yang didakwa AS mungkin bukan asli etnis Rusia

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Rusia Vladimir Putin.
Foto: AP
Presiden Rusia Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia tidak peduli dengan adanya tudingan mengenai campur tangan Rusia dalam pemilu presiden AS pada 2016. Menurutnya hal tersebut sama sekali tidak terkait dengan pemerintahannya.

Dalam sebuah wawancara dengan jaringan TV Amerika NBC News yang ditayangkan Sabtu (10/3), Putin juga mengatakan 13 warga Rusia yang didakwa oleh AS atas tuduhan itu mungkin bukan asli etnis Rusia. "Mungkin mereka bukan asli Rusia, tetapi dari Ukraina, Tatar, atau Yahudi, yang memiliki kewarganegaraan Rusia, yang juga harus diperiksa," kata Putin.

Pembawa acara Megyn Kelly kemudian bertanya apakah Putin membiarkan adanya campur tangan terhadap pemilu AS. Tuduhan ini ada dalam dakwaan AS bulan lalu yang diajukan oleh pengacara khusus Robert Mueller.

"Sama saja bagi saya, bagi saya mereka sama sekali tidak ada bedanya karena mereka tidak mewakili pemerintah," kata Putin, menurut transkrip wawancara berbahasa Rusia.

Putin menegaskan Rusia tidak memiliki alat atau keinginan untuk mencampuri pemilihan negara lain. Dia berulang kali mengeluhkan sikap Washington yang telah menepis inisiatif Rusia untuk bekerja sama dalam masalah keamanan dunia maya.

"Tapi AS menolak untuk bekerja sama dan malah mengungkap 13 warga Rusia ke media. Mungkin mereka memiliki kewarganegaraan ganda atau kartu hijau, mungkin AS membayar mereka untuk melakukan itu. Bagaimana Anda bisa tahu? Saya juga tidak tahu," papar Putin.

Dalam dakwaan tersebut, 13 warga Rusia dituduh melakukan plot yang rumit untuk mengganggu pemilihan presiden. Salah satunya adalah menjalankan kampanye media sosial yang besar namun tersembunyi yang ditujukan untuk membantu kemenangan Trump.

Menurut Putin, AS juga telah berulang kali mencoba melakukan intervensi dalam pemilu Rusia. Akan tetapi, mustahil bagi Rusia untuk melakukan hal yang sama.

"Pertama, kami memiliki prinsip untuk tidak membiarkan negara lain mencampuri urusan dalam negeri kami dan kami tidak akan terlibat dalam urusan negara lain. Kedua, kami tidak memiliki jumlah peralatan yang memungkinkan," ujar Putin.

Wawancara dengan NBC News dilakukan dalam dua bagian, pada 1 Maret dan 2 Maret. Kelly mencatat, Putin membuat pernyataan tentang Rusia yang tidak memiliki peralatan yang memadai untuk mencampuri pemilu AS, justru sesaat setelah dia mengumumkan bahwa Rusia telah mengembangkan senjata nuklir baru.

"Ini bukan tentang rudal, ini menyangkut bidang kegiatan yang sangat berbeda," jawab Putin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement