Senin 12 Mar 2018 07:39 WIB

Pentagon Enggan Komentari Pertemuan Trump-Kim Jong-un

Trump dan Jong-un dijadwalkan bertemu akhir Mei tahun ini.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Indira Rezkisari
Warga menonton pidato tahun baru Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Seoul Railway Station di Seoul, Rabu (3/1).
Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
Warga menonton pidato tahun baru Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Seoul Railway Station di Seoul, Rabu (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan dia tidak akan secara terbuka membahas isu-isu yang berkaitan dengan Korea Utara (Korut). Hal ini disampaikan menjelang pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut, Kim Jong-un.

Menurut Mattis, situasinya terlalu sensitif untuk dikomentari oleh pejabat Pentagon. Terlebih mereka tidak terlibat langsung dalam penjangkauan diplomatik.

"Saya tidak ingin membicarakan Korea sama sekali. Saya akan menyerahkannya kepada mereka yang melakukan upaya pertemuan," ujar Mattis, saat tengah melakukan perjalanan ke Oman, Ahad (11/3.

"Karena ini adalah hal yang rumit, saat Anda masuk ke posisi seperti ini, potensi kesalahpahaman akan sangat tinggi atau bahkan lebih tinggi," jelasnya.

Pada Kamis (8/3), Trump memutuskan untuk menyetujui pertemuan dengan pemimpin Korut dan akan menjadi presiden AS pertama yang melakukannya. Pertemuan ini direncanakan setelah ketegangan semakin meningkat selama berbulan-bulan atas program nuklir dan rudal Korut.

Trump pada Sabtu (10/3) mengatakan pertemuan tersebut bisa gagal tanpa kesepakatan atau bisa menghasilkan kesepakatan terbesar bagi dunia untuk meredakan ketegangan nuklir antara kedua negara. "Siapa yang tahu apa yang akan terjadi?" kata Trump.

Belum ada tempat atau tanggal yang diumumkan untuk melakukan pertemuan tersebut, yang diharapkan akan diadakan pada akhir Mei. "Dan saat ini, saya menginginkan garis lurus dari mereka yang benar-benar bertanggung jawab, bukan dari kita yang memiliki peran pendukung atau sebagai latar belakang," kata Mattis.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Trump tetap berkomitmen pada pertemuan itu berdasarkan syarat yang ditetapkan oleh Korea Selatan (Korsel). Syarat-syarat itu adalah Korut berkomitmen untuk melakukan denuklirisasi, akan menahan diri dari uji coba rudal atau nuklir lebih lanjut, dan memahami latihan militer AS-Korsel harus terus dilanjutkan.

Latihan militer gabungan AS-Korsel diperkirakan akan diadakan dalam beberapa minggu mendatang. Latihan ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Pentagon akan melakukannya.

"Saya yakin Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri akan terus memberi informasi kepada Anda dengan baik," ujar Mattis, dikutip dari Reuters, Senin (12/3).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement