Senin 12 Mar 2018 13:52 WIB

Kolombia Selenggarakan Pemilihan Bersejarah Anggota Kongres

Pemilihan umum kali ini dinilai sebagai yang paling damai dalam beberapa dasawarsa.

Presiden Kolombi Juan Manuel Santos (depan kiri) dan pemimpin FARC Rodrigo Londono usai menandatangani perjanjian damai di Cartagena, Kolombia yang mengakhiri perang 50 tahun, Senin, 26 September 2016.
Foto: AP Photo/Fernando Vergara
Presiden Kolombi Juan Manuel Santos (depan kiri) dan pemimpin FARC Rodrigo Londono usai menandatangani perjanjian damai di Cartagena, Kolombia yang mengakhiri perang 50 tahun, Senin, 26 September 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Rakyat Kolombia pada Ahad (11/3) pergi ke tempat pemungutan suara untuk memilih anggota Kongres. Pemilihan anggota kongres ini digembar-gemborkan oleh Presiden Juan Manuel Santos sebagai pemilihan umum paling damai dalam beberapa dasawarsa.

Pemilihan umum kali ini di Kolombia terlaksana berka pembicaraan perdamaian dengan kelompok gerilyawan negeri itu. Bekas kelompok pemberontak Angkatan Bersenjta Revolusioner Kolombia (FARC) sekarang menjadi Kekuatan Umum Pilihan Revolusioner, partai politik sayap-kiri yang memiliki calon untuk memperebutkan kursi Kongres.

Sementara itu, kekuatan gerilyawan terbesar kedua di Kolombia, yakni Tentara Pembebasan Nasional (ELN), mengumumkan gencatan senjata sepihak tiga-hari guna memungkinkan pemungutan suara dilaksanakan tanpa peristiwa. "Pemilihan umum ini akan menjadi yang paling tenang, paling damai yang kita orang Kolombia alami untuk waktu lama, dalam sejarah modern," kata Santos, sebagaimana dikutip Xinhua.

Ia menambahkan, "Tak satu tempat pemungutan suara pun harus dipindah karena alasan keamanan." Santos, yang memberi suaranya di dekat Markas Pemerintah di Bogota tepat setelah pukul 08.00 waktu setempat, juga merayakan keikut-sertaan FARC dalam proses demokrasi tersebut.

"Pemilihan umum ini sangat spesial: Ini adalah untuk pertama kali dalam setengah abad bahwa FARC, bukannya menyabot pemilihan umum, tapi malah ikut dalam pemilihan umum ... Sangat penting buat demokrasi kita, dan itu lah proses perdamaian yang sesungguhnya," kata Santos.

Calon FARC, Jorge Torres Victoria yang berperang dengan nama "Pablo Catatumbo", memberi suara untuk pertama kali dalam hidupnya, dengan harapan bisa meraih satu kursi di Senat. "Dalam 64 tahun umur saya, ini adalah untuk pertama kali saya melaksanakan hak saya untuk memilih, dan saya sangat bahagia dan sangat terharu untuk melaksanakannya demi perujukan negara kita," kata Torres melalui Twitter.

FARC, yang menandatangani kesepakatan perdamaian dengan pemerintah 15 bulan lalu, dijamin untuk memperoleh 10 kursi Kongres (lima di Senat dan lima di Dewan Perwakilan Rakyat, red) sebagai bagian dari kesepakatan perdamaiannya dengan pemerintah. Tapi bekas kelompok pemberontak tersebut bisa mengantungi lebih banyak kursi tergantung atas jumlah suara yang diperolehnya.

Lebih dari 36 juta warga Kolombia memenuhi syarat sebagai pemilih untuk memilih 166 anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan 102 senator di Kongres  yang  bisa memulai sidang pada 20 Juli.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement