Senin 12 Mar 2018 18:59 WIB

Orang Tua Australia Khawatir Dampak Media Sosial pada Anak

Orang tua khawatir tentang anonimitas di media sosial.

Red: Nur Aini
Ilustrasi Media Sosial
Foto: pixabay
Ilustrasi Media Sosial

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan para orang tua di Australia ternyata lebih mengkhawatirkan penggunaan media sosial dan teknologi pada anak-anak ketimbang narkoba, alkohol, atau merokok.

Layanan dukungan kesehatan mental remaja 'ReachOut' menyurvei orang tua dari anak berusia 12 sampai 18 tahun mengenai kekhawatiran mereka. Lembaga itu mendapati bahwa 45 persen dari mereka khawatir tentang penggunaan media sosial oleh anak-anak mereka. Kekhawatiran mengenai teknologi menyusul ketat sebesar 42 persen. Sebagai perbandingan, 25 persen orang tua khawatir anak-anak mereka menggunakan narkoba, alkohol, atau merokok.

Direktur Eksekutif ReachOut, Jono Nicholas, mengatakan bahwa orang tua mengkhawatirkan penggunaan media dan teknologi sosial sehari-hari. "Media sosial adalah bagian penting dari jaringan sosial mereka namun dalam banyak kasus mereka tidak yakin apakah mereka aman saat menggunakan situs media sosial," kata Nicholas. "Tidak seperti beberapa produk lain, yang saya kira dari sudut pandang orang tua, setidaknya Anda bisa mencoba dan menjauhkan mereka."

ReachOut menyurvei 890 orang tua pada Desember 2017. Survei itu dilakukan sebulan sebelum Amy ‘Dolly’ Everett, seorang gadis berusia 14 tahun melakukan bunuh diri karena menjadi korban perundungan atau bullying di dunia maya dan menjadi agenda nasional.

Nicholas mengatakan bahwa orang tua khawatir tentang anonimitas di media sosial. "Mereka benar-benar khawatir tentang sifat intimidasi yang mungkin terjadi di situs media sosial dan betapa mudahnya mengingat bahwa ini adalah produk yang kemungkinan akan digunakan remaja setiap hari," katanya.

"Bahwa kerugian dan terutama bahaya psikologis bisa sangat signifikan."

ReachOut ingin perusahaan teknologi berbuat lebih banyak untuk melindungi kaum muda. "Platform tersebut adalah satu-satunya yang dapat memperbaiki beberapa kontrol keselamatan tersebut," kata Nicholas. "Kami tentu saja meminta perusahaan media sosial untuk berbuat lebih banyak agar lingkungan lebih aman terutama untuk anak-anak dan remaja."

Nicholas membandingkan kemunculan media sosial dengan penemuan mobil karena keduanya membuka kemungkinan baru tetapi membawa bahaya baru. "Mereka membawa risiko yang sangat signifikan dan yang kami desak adalah membuat perangkat itu seaman yang kami bisa," katanya.

Perhatian orang tua terhadap anak mereka adalah pendidikan dan tekanan belajar. "Apa yang ditunjukkan Anda adalah bahwa bagi banyak keluarga, ini adalah masalah sehari-hari, apa yang akan kita sebut sebagai masalah kesehatan mental yang biasa dibicarakan banyak orang tua dan yang paling membuat mereka stres," kata Nicholas.

Dia mengatakan bahwa sekolah dan sistem pendidikan telah membuat perubahan untuk mengurangi tekanan pada siswa namun lebih banyak yang harus dilakukan. ReachOut mengatakan bahwa penelitiannya terwakili secara nasional.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/media-sosial-sumber-kekhawatiran-terbesar-orang-tua/9538960
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement