Selasa 13 Mar 2018 22:52 WIB

Sebulan, Serangan Tentara Suriah Tewaskan 1.100 Warga Sipil

Evakuasi warga sipil dari Ghouta Timur segera dilakukan.

Beberapa bayi memperoleh penanganan medis setelah terpapar gas beracun di Desa Shifunieh, Ghouta Timur, Suriah, Ahad (25/2).
Foto: Mohammed Badra/EPA-EFE
Beberapa bayi memperoleh penanganan medis setelah terpapar gas beracun di Desa Shifunieh, Ghouta Timur, Suriah, Ahad (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT  -- Pejabat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Suriah mengatakan evakuasi warga sipil di Ghouta Timur akan dilakukan pada Selasa (13/3) waktu setempat.  Evakuasi akan dilakukan di luar daerah kantong gerilyawan,  tempat militer telah melakukan serangan hebat.

"Kampanye tentara dengan melancarkan serangan udara dan artileri telah menewaskan lebih dari 1.100 warga sipil dalam waktu hampir sebulan," kata Kantor Urusan Koordinasi Kemanusiaan Perserikatan Bangsa Bangsa.

Pasukan pemerintah Suriah telah menguasai lebih dari separuh wilayah kantong tersebut, menghancurkannya saat mereka berusaha menghancurkan benteng pemberontak utama terakhir di dekat ibu kota Damaskus.

 

Operasi mereka telah memisahkan Douma dan Harasta satu sama lain dan dari kota-kota tetangga lainnya. Keluarga-keluarga tidur di tempat terbuka di jalan-jalan di Douma, kota terbesar Ghouta. Tidak ada lagi ruang di ruang bawah tanah untuk berlindung dari bom.

 

"Hari ini, kami mengharapkan evakuasi warga sipil, termasuk orang-orang dengan kondisi medis," kata koordinator kemanusiaan warga Perserikatan Bangsa Bangsa di Suriah, Ali al-Za'tari, kepada Reuters di persimpangan al-Wafideen dekat Douma, tanpa menjelaskan lebih jauh.

Perserikatan Bangsa-Bangsa sebelumnya menyerukan evakuasi hampir 1.000 orang yang sakit dan terluka yang membutuhkan perawatan kesehatan segera. Jaish al-Islam, salah satu faksi pemberontak utama di sana, mengatakan pada Senin bahwa telah mencapai kesepakatan dengan sekutu utama pemerintah, Rusia, untuk mengevakuasi orang-orang terluka.

Namun, Hamza Birqdar, jurubicara militer faksi tersebut, berjanji pada Selasa bahwa para petempur akan mempertahankan Ghouta sampai akhir.

Ghouta Timur, wilayah pertanian dengan luas 105 kilometer persegi yang terdiri atas beberapa kota kecil dan lahan pertanian, menimbulkan ancaman terakhir buat ibu kota Suriah karena kedekatannya dengan permukiman yang dikuasai pemerintah di Damaskus Timur.

 

Empat kelompok utama gerilyawan  berada berada di dalam Ghouta Timur, yaitu Tentara Islam, Failaq Ar-Rahman, Ahrar Ash-Sham, dan Komite Pembebasan Levant --yang juga dikenal dengan nama Front An-Nusra.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement