Rabu 14 Mar 2018 17:58 WIB

Jepang Sayangkan Pemecatan Menlu AS Jelang Pertemuan Korut

Pengganti Tillerson dikhawatirkan mendorong penyerangan Korut.

Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson
Foto: REUTERS/Yuri Gripas
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menteri Luar Negeri Jepang menerbitkan pernyataan yang menyayangkan kepergian Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson menjelang temu puncak Presiden Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Tillerson dianggap sebagai sosok yang terus terang dan dapat dipercaya.

Trump memecat Tillerson pada Selasa (13/3) setelah serangkaian perpecahan terbuka mengenai kebijakan Korea Utara dan masalah lain, menggantikannya dengan Direktur Badan Intelijen Pusat Mike Pompeo.

"Dia adalah rekan yang terus terang dan dapat dipercaya dan saya pikir kita akan menangani masalah Korut bersama, tapi secara pribadi, saya merasa bahwa keadaan berkembang ini sangat disayangkan," kata Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono kepada wartawan di Tokyo mengacu pada Tillerson.

"Yang pasti, Amerika memegang kunci itu, jadi saya ingin bertemu penggantinya sebagai menteri luar negeri segera dan bertukar pandangan mengenai Korut dan hal-hal lain," kata Kono.

Kritikus menyatakan kecemasannya atas keputusan untuk mengganti para diplomat tertinggi begitu cepat sebelum diadakannya pertemuan potensial, yang belum pernah terjadi sebelumnya, antara Kim dan Trump. Mereka khawatir Pompeo akan mendorong Trump untuk memerangi Korut.

Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha memutuskan terus maju dengan rencana perjalanan ke Washington untuk membahas Korut. Seorang pejabat sebelumnya mengatakan bahwa dia akan membatalkan kunjungan tersebut.

Pejabat lain Korsel, yang juga berbicara secara anonim, mengatakan bahwa meski Pompeo diketahui memiliki pandangan keras terhadap Korut, dia adalah seorang politisi berpengalaman dan sepertinya tahu bagaimana untuk berkompromi.

"Kami sadar bahwa Pompeo adalah salah satu suara terkuat dalam pembicaraan langkah militer dan memberi penilaian yang berhubungan dengan Trump, namun beberapa hal telah berubah banyak," kata pejabat tinggi tersebut. Dia merujuk pada pembicaraan antar-Korea yang akan datang dan prospek dari pertemuan puncak Kim-Trump. "Jadi, kita lihat saja nanti," ujarnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang mengatakan, Cina berharap perubahan personel tidak akan berdampak pada perkembangan hubungan dan bidang kerja sama yang penting. "Kami tentu saja berharap bahwa momentum positif di semenanjung Korea, termasuk kehendak politik untuk pembicaraan baik Amerika Serikat maupun Korut, akan dipertahankan," ujar Lu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement