REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kementerian Dalam Negeri di Jalur Gaza, yang dikuasai Hamas, pada Rabu (14/3) melancarkan penyelidikan mengenai serangan bom yang ditujukan kepada rombongan Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah di Jalur Gaza pada Selasa (13/3). Kementerian tersebut mengatakan di dalam satu pernyataan singkat bahwa kementerian itu telah membentuk tim penyelidik pada tingkat tertinggi guna mengetahui kondisi seputar upaya pembunuhan yang gagal tersebut, yang melukai enam pengawal Hamdallah.
Israel Tahan 340 Mahasiswa Palestina
Dinas keamanan sedang memeriksa sejumlah tersangka. Pada Selasa, ledakan menghantam rombongan Perdana Menteri Palestina selama kunjungan langkanya ke Jalur Gaza, yang menghadapi blokade Israel. Ledakan tersebut terjadi tak lama setelah rombongan Hamdallah memasuk Jalur Gaza.
Hamdallah, yang disertai oleh Kepala Dinas Intelijen Palestina Majid Faraj, mengunjungi Jalur Gaza untuk mengawasi pembukaan instalasi desalinasi di sana. Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengutuk serangan tersebut, dan mengatakan itu dimaksudkan untuk merusaka upaya guna mencapai perujukannya dengan faksi Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Fatah.
Masih pada Selasa, Juru Bicara Abbas, Nabil Abu Rudeinah, menyalahkan Hamas atas serangan tersebut, dan mencapnya sebagai 'serangan terhadap rakyat Palestina'.