REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ribuan siswa sekolah di Amerika Serikat (AS) menggelar aksi walkout dari ruang kelas pada Rabu (14/3). Aksi ini digelar dalam rangka memperingati insiden penembakan di Marjory Stoneman Douglas High School di Florida sebulan lalu yang menewaskan 17 orang.
Aksi ini dimulai sekitar pukul 10 pagi waktu setempat. Siswa dan staf sekolah di seluruh AS menghentikan kegiatan belajar mengajar selama 17 menit demi mengenang 17 korban tewas dalam insiden penembakan massal di Florida.
Tak hanya itu, banyak pula dari mereka yang keluar dari ruang kelas dan berkumpul di sekitar area gedung sekolah masing-masing. Mereka berlutut dengan maksud memberi penghormatan kepada para siswa yang tewas akibat aksi penembakan di AS.
Siswa-siswa Marjory Stoneman Douglas High School turut ambil bagian dalam aksi ini. Kepala Sekolah Marjory Stoneman Douglas High School Ty Thompson mengaku bangga dengan murid-muridnya yang telah membangkitkan solidaritas hampir seluruh siswa atau pelajar di AS.
Ia secara khusus menyinggung perihal kampanye bertajuk NeverAgain yang diinisiasi para muridnya. Kampanye ini menyuarakan tuntutan tentang pengontrolan senjata api di AS. Aksi ini tak pelak meraih cukup banyak simpati dari masyarakat di sana.
"Kita akan membuat perubahan, ini sudah dimulai," ujar Thompson kepada kerumunan massa yang berkumpul di Marjory Stoneman Douglas High School, dikutip laman the Guardian.
Kampanye bertajuk NeverAgain telah menempatkan Kongres AS dalam posisi terjepit. Mereka dituntut untuk segera menerbitkan undang-undang yang secara tegas mengatur tentang kepemilikan dan peredaran senjata api.
Pada 14 Februari lalu, seorang remaja bernama Nikolas Cruz (19 tahun) melepaskan tembakan secara brutal ke arah siswa-siswa Marjory Stoneman Douglas High School. 17 orang seketika tewas akibat insiden tersebut. Ini merupakan aksi penembakan sekolah paling mematikan di AS sejak 2012.
Insiden penembakan massal memang kerap terjadi di AS setiap tahunnya. Hal ini membuat pemerintah dan kongres AS dituntut untuk segera menerbitkan peraturan tentang mekanisme kepemilikan dan peredaran senjata.