REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Scott Doolan (28) seorang difabel parapelgia akan memecahkan rekor sebagai difabel pertama yang akan mencapai puncak gunung everest. Doolan berencana akan menggunakan rute dari Nepal dan Tibet agar bisa sampai ke puncak Everest.
Ia mengatakan aksinya untuk bisa mencapai puncak everest merupakan salah satu aksi bahwa difabel juga mampu dan bisa melakukan apa yang dilakukan orang pada umumnya. Sebagai parapelgia, Doolan akan mendaki gunung Everest menggunakan kursi rodanya.
"Secara fisik ini akan menjadi tantangan terbesar dalam hidup saya. Tapi saya akan menaklukannya. Semoga bisa menginspirasi dan memotivasi banyak orang diluar sana," ujar Doolan seperti dilansir dari Times, Sabtu (17/3).
Dalam rencana pendakiannya, Doolan akan ditemani oleh rekannya, Matt. Doolan akan menggunakan kursi roda yang dirancang dengan roda khusus untuk sepeda gunung. Meski menggunakan kursi roda khusus, Doolan mengatakan dirinya akan lebih banyak menggunakan tangannya untuk berjalan.
"Saya akan lebih banyak menggunakan tangan saya sebagai tumpuan berjalan. Kawan saya nantinya akan memegang pergelangan kaki saya untuk bisa membantu saya," ujar Doolan.
Perjalanan Doolan akan dimulai dari Desa Lukla. Desa terakhir 80 mil dari Kathmandu. Dari Lukla menuju base camp, Doolan akan menempuh jalan sepanjang 40 mill. Ia mengaku track yang akan dia lalui cukup curam dan membutuhkan waktu lebih dari sepekan untuk bisa sampai ke base camp.
Di lembah mereka harus melewati serangkaian jembatan suspensi sempit di atas air sungai yang deras, sebelum jalan setapak naik menuju puncak tertinggi di dunia. Mereka kemudian harus menyeberangi salju, batu dan lumpur, dengan jalan yang terkadang sulit dijangkau.
"Saya tidak tahu seperti apa rasanya nanti. Jelas ini bagi saya sebuah tantangan. Mudah mudahan saya mampu dan bisa mencapai puncak." tutup Doolan.