Sabtu 17 Mar 2018 03:42 WIB

Arkeolog Temukan Bukti Baru Soal Homo Sapiens

Manusia modern awal bahkan melakukan perdagangan 100 ribu tahun lebih awal

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Fosil spesies baru manusia purba
Foto: Reuters
Fosil spesies baru manusia purba "Homo naledi", dipamerkan di Johannesburg, Afsel, Kamis (10/9).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Arkeolog telah menemukan bukti baru yang mengindikasikan Homo sapiens awal, atau manusia modern awal memiliki kehidupan lebih modern daripada yang diketahui selama ini. Manusia modern awal bahkan melakukan perdagangan 100 ribu tahun lebih awal daripada yang diperkirakan.

Para ahli memperkirakan, iklim yang berubah secara dramatis di kawasan Afrika Timur menyebabkan manusia modern awal mengembangkan alat dan hubungan perdagangan dengan cepat. Arkeolog telah menggali alat dari Kenya berasal dari zaman Mesolitikum yang menandakan adanya perilaku berbasis iklim.

"Iklim yang berubah-ubah membuat manusia pada masa itu menjadi semakin modern, yang menyebabkan peningkatan kemampuan. Lalu, kehidupan sosial yang makin rumit mungkin menjadi pembeda antara kita dengab manusia sebelumnya," kata peneliti, Rick Potts, dilansir di IBT.

Alat yang ditemukan tersebut berusia sekitar 320 ribu tahun dikategorikan sebagai yang tertua dari jenisnya. Para ahli juga menemukan gumpalan pigmen yang diperkirakan bagian dari hubungan perdagangan kuno.

"Bukti sebelumnya tentang Homo sapiens di Afrika Timur berusia sekitar 200 ribu tahun. Jadi penemuan baru ini jauh sebelum penemuan lama itu," tambah Potts.

Alat yang beru ditemukan tersebut, diekskavasi di cekungan Olorgesailie di wilayah selatan Kenya. Di area ini, terdapat bukti kehidupan manusia yang berusia sekitar 1,2 juta tahun.

Selama ribuan tahun, manusia awal yang hidup di tempat tersebut menggunakan kapak untuk memotong batu. Akan tetapi, penemu menemukan alat yang dibuat sekitar 320 ribu dan 305 ribu tahun yang lalu. Sementara itu, alat tersebut terlihat lebih modern daripada penemuan sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement