REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Tukri Tayyip Erdogan pada Jumat (16/3) menyerukan Amerika Serikat (AS) harus menarik gerilyawan Kurdi Suriah dari timur sungai Efrat di Suriah. Seruan ini disampaikan Erdogan sebagai syarat jika AS ingin bekerja sama dengan Turki.
Ketika berbicara di sebuah kongres untuk Partai AK yang berkuasa di provinsi timur laut, Erzurum, Erdogan juga mengatakan Ankara tetap terbuka untuk semua tawaran kerja sama mengenai kota Manbij di Suriah. Namun, Ankara mengaku tidak yakin pendekatan apa yang akan dilakukan oleh Menteri Luar Negeri yang baru Mike Pompeo terkait masalah itu.
Ambisi Presiden Recep Erdogan menaklukan gerilyawan Kurdi.
Turki, yang meluncurkan operasi di wilayah Suriah barat laut, Afrin, pada Januari mengancam untuk bergerak lebih jauh ke wilayah timur, Manbij, tempat pasukan YPG Kurdi Suriah dikerahkan. Langkah itu membuat pasukan Turki menghadapi kemungkinan konfrontasi dengan Pasukan Amerika Serikat yang ditempatkan di sekitar kota.
Pekan ini, menteri luar negeri Turki mengatakan pasukan Turki akan menyelesaikan serangan di Afrin pada Mei dan akan melakukan serangan gabungan bersama Baghdad terhadap gerilyawan Kurdi di Irak pascapemilihan umum parlemen Irak.