Sabtu 17 Mar 2018 12:28 WIB

Pejabat FBI Dipecat Trump Dua Hari Sebelum Pensiun

Tahun lalu Trump telah memecat Direktur FBI James Comey.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Presiden AS Donald Trump.
Foto: AP
Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jaksa Agung AS Jeff Sessions telah memecat Deputi Direktur FBI Andrew McCabe, yang telah dituduh melakukan bias politik oleh Presiden Donald Trump. Pada bulan Januari McCabe mengundurkan diri sebagai wakil direktur dan ditempatkan cuti.

Dia telah sangat terlibat dalam investigasi FBI atas penggunaan email oleh Hillary Clinton dan dugaan campur tangan Rusia dalam kampanye kepresidenan, seperti dilaporkan BBC, Sabtu (17/3). Pemecatan itu terjadi dua hari sebelum ulang tahunnya yang ke 50, saat dia diperkirakan akan pensiun dan mendapatkan hak pensiun.

Langkah tersebut direkomendasikan oleh penyelidikan internal, yang menyimpulkan bahwa McCabe telah membuat pengungkapan yang tidak sah ke media berita. "Berdasarkan laporan Inspektur Jenderal, temuan dari Kantor Tanggung Jawab Profesional FBI, dan rekomendasi dari pejabat karir senior Departemen, saya telah menghentikan kerja Andrew McCabe segera." ujar Sessions, pada Jumat (16/3).

McCabe menyebut pemecatannya sebagai sebuah serangan terhadap kredibilitasnya, dan mengatakan bahwa ini adalah bagian dari upaya lebih besar untuk mendiskreditkan komunitas intelijen AS. Dia mengatakan bahwa dia yakin dipilih karena kejadian yang dia saksikan dan peran yang dia mainkan setelah pemecatan tahun lalu direktur FBI James Comey.

Trump memecat Comey pada bulan Juli tahun lalu karena menangani penyelidikan atas email Hillary Clinton. Namun, kritikus Trump di kalangan Demokrat mengatakan bahwa McCabe dihukum karena investigasi FBI mengenai dugaan hubungan antara kampanye presiden Trump dan Rusia.

Trump telah sering mengkritik McCabe dan pada bulan Desember mentweet: "Deputi Direktur FBI Andrew McCabe sedang menunggu waktu untuk pensiun dengan mendapatkan manfaat penuh 90 hari lagi? !!!"

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement