REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia, Vladimir Putin menang telak dalam Pemilu Presiden Rusia yang digelar Ahad (18/3). Kemenangan tersebut kembali memperpanjang kekuasaannya menjadi enam tahun lagi hingga 2024. Dilansir dari Reuters, kemenangan Putin tersebut membawa Putin kembali memimpin Rusia selama hampir seperempat abad.
Dalam pidato kemenangannya, Putin mengatakan kepada pendukungnya bahwa ia menafsirkan kemenangan tersebut sebagai mosi percaya pada apa yang telah dia capai dalam kondisi sulit. "(Kemenangan) Ini sangat penting untuk menjaga persatuan ini. Kami akan memikirkan masa depan Tanah Air kami yang agung," kata Putin.
Hasil pemilu belum diketahui seluruhnya. Namun, berdasarkan hasil hitung cepat, Putin berhasil meraih suara 75 persen, sedangkan pesaingnya terdekatnya dari partai Komunis, Pavel Grudinin sementara memperoleh 13,3 persen suara, dan seorang nasionalis. Kemudian Vladimir Zhrinovsky memperoleh sekitar 6,3 persen suara, Ksenia Sobchack 1,4 persen, Grigory Yavlinsky 0,8 persen, Sergei barburin 0,6 persen, lalu Maksim Suraikin 0,6 persen, dan Boris Titov 0,6 persen.
Proses pemungutan suara dimulai dari kawasan Timur Jauh sekitar pukul 8.00 waktu setempat, Sabtu (17/3) atau 03.00 WIB, Ahad (18/3). Sedangkan, pmungutan suara akan ditutup pukul di kawasan paling barat Rusia yaitu Kaliningrad pada Ahad petang atau pukul 00.00 WIB, Senin (19/3).