REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas menilai Rusia akan tetap menjadi mitra yang sulit. Hal itu menanggapi keterpilihan kembali Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Hasil pemilihan umum di Rusia sama sekali tidak mengejutkan bagi kami, sama dengan keadaan pemilihan umum. Kami tidak dapat membicarakan persaingan politik, yang adil, dalam semua hal sebagaimana kami pahami," katanya kepada wartawan, saat tiba di pertemuan bulanan Menteri luar negeri Uni Eropa.
"Rusia akan tetap menjadi mitra sulit, tapi juga akan dibutuhkan untuk penyelesaian sengketa besar dunia dan kami ingin tetap berembuk," kata Maas.
Sebelumnya, Xinhua melaporkan bahwa presiden pejawat Rusia Vladimir Putin memimpin dengan 74,22 persen suara dalam pemilihan presiden Ahad, setelah 40 persen kertas suara dihitung, menurut data awal dari Komisi Pemilihan Umum Pusat (CEC).
Calon dari Partai Komunis Pavel Grudinin memperoleh 14,02 persen suara, setelah 40 persen kertas suara dihitung, sementara pemimpin Partai Liberal Demokrat Rusia Vladimir Zhirinovsky mendapatkan 6,51 persen, kata CEC. Calon Partai Gagasan Sipil Ksenia meraih 1,41 persen suara.