Selasa 20 Mar 2018 17:25 WIB

Terdakwa Ungkap Drama TV untuk Bunuh Kim Jong Nam

Ri Ji Hyon diketahui merekrut perempuan untuk membunuh Kim Jong Nam.

Rep: Marniati/ Red: Nur Aini
Terdakwa pembunuh Kim Jong-nam asal Vietnam Doan Thi Huong (tengah) setelah meninggalkan pengadilan di Sepang, Malaysia, 13 April 2017.
Foto: AP Photo/Vincent Thian
Terdakwa pembunuh Kim Jong-nam asal Vietnam Doan Thi Huong (tengah) setelah meninggalkan pengadilan di Sepang, Malaysia, 13 April 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, SHAH ALAM -- Seorang wanita Vietnam yang dituduh membunuh saudara tiri pemimpin Korea Utara (Korut) mengaku tidak menyadari telah melakukan pembunuhan.

Pada Selasa (20/3), Doan Thi Huong mengatakan kepada pengadilan bahwa ia mengira sedang memainkan drama tidak berbahaya untuk acara televisi dengan kamera tersembunyi. Ia mengetahui Kim Jong Nam telah meninggal setelah polisi memberitahunya.

Doan Thi Huong dan Siti Aisyah dari Indonesia dituduh melakukan pembunuhan Kim Jong Nam. Kim Jong Nam meninggal di bandara Kuala Lumpur pada 13 Februari tahun lalu. Keduanya adalah satu-satunya tersangka yang ditahan dalam kasus ini, meskipun jaksa mengatakan empat warga Korut yang melarikan diri dari negara itu juga terlibat.

Huong mengatakan kepada polisi bahwa dia direkrut oleh seorang pria Korea yang dikenal sebagai Mr Y di bar Hanoi pada Desember 2016. Mr Y telah diidentifikasi di pengadilan sebagai Ri Ji Hyon, salah satu dari empat tersangka Korut yang melarikan diri dari Malaysia.

Pengacara Huong, Hisyam Teh Poh Teik, mengatakan berdasarkan kesaksian Huong pada pihak kepolisan, Mr Y menaruh zat berminyak di tangannya. Ia menyuruh Huong menggosok kedua tangannya sebelum mengoleskannya di wajah Kim. Ia tidak tahu bahwa itu adalah racun saraf VX.

Huong juga mengatakan kepada polisi bahwa Mr Y tidak memintanya untuk mencuci tangan. Tetapi dia melakukannya sendiri karena zat itu berminyak, bau, dan merasa tidak nyaman.

"Dia pergi ke kamar kecil di lantai lain untuk mencuci tangannya karena Mr Y telah menyuruhnya meninggalkan tempat itu segera setelah kejadian itu," kata Teik.

Huong diberitahu oleh Mr Y bahwa drama yang ia mainkan akan menjadi penting karena diunggah di YouTube. Dia mengaku tidak dapat menghubungi Mr Y setelah itu. Dia kembali ke bandara dua hari kemudian untuk melakukan drama lain tetapi tidak ada tanda-tanda kehadiran Mr Y. Tak lama setelah itu ia justru ditahan.

"Dia pembohong. Dia menggunakan saya untuk membuat video pada 13 Februari untuknya," katanya dalam pernyataan polisi, dibacakan oleh Teik.

Dua hari sebelum serangan terhadap Kim, Huong mengatakan kepada polisi bahwa dia diberi krim bayi Johnson karena drama serupa dilakukan di bandara. Ia tidak membasuh tangannya setelah itu.

Kedua wanita menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah. Namun hukuman itu dapat diubah jika mereka terbukti tidak berniat membunuh. Jaksa berpendapat kedua terdakwa menyadari bahwa mereka memegang racun di tangannya.

Sebelumnya, Teik mengatakan kepada pengadilan bahwa Huong telah memberi tahu polisi bahwa dia adalah seorang aktris karena dibayar untuk bertindak dalam dua acara video prank di Hanoi pada 2016. Video itu diunggah di YouTube. Pria Vietnam yang membuat video tersebut memberikan pernyataan kepada pengadilan bahwa dia merekrut Huong, untuk berperan dalam videonya. Ia tidak bisa datang ke Malaysia untuk bersaksi.

Kim Jong Nam telah tinggal di luar negeri selama bertahun-tahun. Ia diperkirakan dibunuh karena dianggap sebagai ancaman terhadap aturan saudara tirinya, Kim Jong Un. Pejabat Malaysia tidak pernah secara resmi menuduh Korut terlibat dalam kematian Kim dan telah memastikan bahwa mereka tidak ingin pengadilan tersebut dipolitisasi.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement