REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR SERI BEGAWAN -- Sebanyak 47 mahasiswa Brunei yang menempuh pendidikan di luar negeri antara 2013-2017 didiagnosis memiliki masalah kesehatan jiwa. Borneo Bulletin, Selasa (20/3), mengatakan, menurut statistik yang diungkapkan Menteri Pendidikan Haji Hamzah, di antara 47 pelajar itu terdapat 17 mahasiswa dan 25 mahasiswi belajar di Inggris, empat mahasiswa di Australia, dan satu mahasiswi di Amerika Serikat.
Penyebab masalah itu, antara lain, faktor akademis, hal yang berkaitan dengan keluarga, lingkungan, dan kepribadian. Selain itu, ada juga faktor pengaturan waktu, kerohanian, kesehatan, dan tempat tinggal.
Sebagian besar yang mengalami masalah tersebut adalah yang berada di bawah program beasiswa Kementerian Pendidikan. Penderita masalah kesehatan jiwa tercatat kurang dari 0,5 persen dari yang dialami jumlah keseluruhan pelajar Brunei di luar negeri.
"Kita tidak bisa menganggap sepele masalah itu dan harus segera diambil langkah untuk menghindari dampak apa pun yang tidak diinginkan," kata menteri tersebut.