REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menjelaskan alasannya memberi selamat atas kemenangan Vladimir Putin yang terpilih menjadi presiden Rusia kembali. Menurut dia, presiden AS sebelumnya tidak memiliki cara yang tepat untuk mendekati Putin.
"Bush mencoba untuk berhubungan baik (dengan Rusia) tapi tidak punya cara yang tepat untuk melakukannya. Obama dan Clinton juga mencoba, tapi tidak punya energi atau kecocokan," tulis Trump dalam cuitannya di Twitter, dilansir di Fox News, Rabu (21/3).
Trump menilai, Rusia dapat membantu AS dalam memecahkan masalah di Korea Utara, Ukraina, Suriah, Iran, bahkan ISIS. Oleh karena itu, dia merasa perlu menjaga hubungan yang baik dengan Presiden Rusia tersebut.
"Saya menelpon Presiden Rusia, Putin untuk memberi selamat atas kemenangannya (sebelumnya, Obama juga menelponnya). Media melaporkan hal yang salah karena mereka ingin saya mengkritiknya. Mereka salah! Bergaul dengan Rusia (dan yang lain) adalah hal yang baik, bukan hal yang buruk," tulis dia.
Sebelumnya, Vadimir Putin kembali memenangkan pemilihan presiden dan menduduki jabatan keempat kalinya. Dari total suara 99,84 persen, Putin memenangkan 76,6 persen.
Dia unggul hampir 65 persen dari lawan terdekatnya, Pavel Grudinin dari Partai Komunis. Angka yang dia dapat itu juga memperbaiki kemenangan sebelumnya pada 2012 yang naik sebesar 13 persen.