REPUBLIKA.CO.ID, TREBES -- Pemerintah Prancis tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap perisitwa penembakan di sebuah toko swalayan di Trebes, sebuah kota kecil yang terletak di barat daya Prancis. Ini menyusul klaim kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS) yang mengaku bertanggung jawab atas insiden itu.
"Saya ingin mengatakan kepada masyarakat bahwa negara akan melakukan yang terbaik untuk memimpin perlawanan terhadap teroris," kata Presiden Pancis Emmnauel Macron, Sabtu (24/3).
Pernyataan itu dilontarkan setelah Macron kembali ke Paris dari Brussel. Pria 40 tahun itu lantas segera mengadakan pertemuan darurat dengan sejumlah Menteri dan pejabat keamanan negara.
Macron menyebut negaranya tengah diancam oleh teroris islam. Menurut dia serangan teroris yang kerap terjadi di negaranya menimbulkan penderitaan bagi para penduduk. Lebih dari 240 orang terbunuh di Prancis sejak 2015 oleh militan ISIS atau kelompok teroris lainnya.
"Negara kita telah menderita serangan teroris Islam," tambah sang presiden.
Sebanyak dua orang mengalami luka serius dan 14 orang lainnya terluka dalam peristiwa itu. Macron mengatakan, salah satunya adalah seorang petugas kepolisian yang terlibat baku dengan pelaku. Insiden penembakan tersebut juga merenggut tiga nyawa warga lainnya.
Berdasarkan keterangan otoritas setempat, pelaku yang kemudian diketahui bernama Redouane Lakdim pada awalnya melepaskan tembakan di Carcassonne. Kota tersebut merupakan salah satu lokasi yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan.
Peluru yang dilepaskan Lakdim kemudian bersarang pada bagian kepala korban. Pria 25 tahun itu lantas mencuri sebuah kendaraan dan berkendara menuju Trebes. Dalam perjalanan, pelaku juga sempat menghentkan mobil yang dia rampas dekat dengan empat orang polisi yang tengah berlari di kota tersebut.
Lakdim kemudian melepaskan tembakan kembali ke arah petugas. Satu butir peluru berhasil menancap di bahu salah satu aparat kepolisian tersebut. Pelaku lantas berkendara sekitar delapan kilometer ke arah timur menuju Trebes dan berhenti tepat disebuah toko swalayan.
Di sana, dia lantas mengambil sandera dan menembak salah satu pegawai yang tewas seketika dilokasi kejadian. Berdasarkan keterangan saksi mata, sekitar 20 warga bersembunyi di ruang pendingin yang berada di toko tersebut.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerard Collomb mengatakan, Lakdim hingga diyakini bertindak seorang diri. Namun, kepolisian tetap melakukan pencarian kepada keluarga pelaku.