REPUBLIKA.CO.ID, DARWIN -- Gempa berkekuatan 6,9 skala Richter (SR) terjadi yang berpusat di perairan Laut Banda, Maluku Tenggara pada Senin (26/3) pagi terasa hingga wilayah Top End di utara Australia, sekitar 600 KM dari lokasi. Gempa tersebut diketahui terjadi pada kedalaman 177 kilometer.
Ini merupakan gempa kedua yang dirasakan di Kota Darwin dalam kurun waktu 12 jam, setelah sebelumnya gempa berkekuatan 5,9 juga terjadi di Laut Banda pada Minggu (25/3) sore sekitar Pukul 6:30. Biro Meteorologi (BOM) setempat menyatakan tidak ada risiko tsunami.
Dan Jackson dari Geoscience Australia menjelaskan posisi Kota Darwin memang berada di jalur yang akan merasakan getaran yang berasal dari Laut Banda. Baru bulan lalu warga ibukota Northern Territory (NT) ini melaporkan merasakan gempa berkekuatan 5,3 dari wilayah perairan Indonesia tersebut.
"Gelombang seismik yang melengkung saat naik dari kedalaman bumi ke permukaan, melengkungnya tepat ke arah Darwin," jelas Jackson.
Dia mengatakan masalah getaran sebenarnya lebih terkait dengan jarak di bawah permukaan daripada besarnya skala gempa. "Ini menyangkut lengkungan, pembiasan, cara gelombang seismik menembus kerak bumi dan kemudian lapisannya," katanya.
Kepada Radio ABC, seorang penelepon mengaku merasakan gempa di wilayah Katherine, sekitar 320 kilometer dari Kota Darwin. "Saya masih di tempat tidur, baru saja bangun, masih terbaring dan tempat tidur berguncang ringan, sangat ringan," katanya.
Banyak pengguna media sosial Facebook juga melaporkan merasakan gempa, yang terjadi hanya beberapa hari setelah Siklon Marcus menerjang kawasan ini. "Gempa pertama saya dan Marcus adalah topan pertama saya. Terima kasih NT," tulis Georgina Heard.
Paige Gemma Hobbs mengaku "sangat merasakan" gempa tersebut yang menurutnya "lebih kuat dari yang kemarin". "Sedikit unik. Tapi seharunsya menunggu sejam lagi sampai saat saya harus bangun," kata warga lainnya, Marianne Harvey.
Negara bagian NT merupakan lokasi gempa terbesar yang pernah terjadi di Australia, yang mencapai 6,6 SR di Tennant Creek pada 1988. Sementara itu, sejauh ini sebanyak 448 rumah masih belum pulih pasokan listriknya setelah Siklon Marcus menghantam kawasan itu beberapa hari lalu.
Juru bicara penyedia pasokan listrik Power and Water menyatakan pihaknya berharap sambungan bisa pulih kembali pada hari Kamis.