Senin 26 Mar 2018 17:13 WIB

Taiwan Kirim Jet Tempur untuk Kacaukan Latihan Militer Cina

Hubungan Taiwan dan Cina memanas.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nur Aini
Jet tempur siluman pertama Cina J-20 masih diuji coba.
Foto: youtube
Jet tempur siluman pertama Cina J-20 masih diuji coba.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Taiwan mengirimkan jet tempur umelewati Bashi Channel untuk mengacaukan latihan militer Cina. Menurut informasi dari Kementerian Pertahanan Taiwan, dalam latihan militer tersebut Cina mengerahkan sejumlah jet pengebom Xian H-6. Selain itu, jet tempur Su-30 dan pesawat angkut Y-8 terbang di atas perairan dalam perjalanan menuju Samudera Pasifik Barat.

Dilaporkan Asian Correspondence, Senin (26/3), jet tempur Taiwan mengikuti jet Cina hingga ke pangkalan. Sepekan sebelumnya Cina telah mengirimkan satu-satunya kapal induk operasionalnya, Liaoning melalui Selat Taiwan. Selat sempit itu memisahkan antara Cina dan Taiwan.

Latihan militer Cina tersebut dilakukan pada saat ketegangan meningkat menyusul peringatan keras oleh Presiden Cina Xi Jinping terhadap separatisme Taiwan. Separatisme menjadi masalah yang sangat kontroversial untuk Cina.

Hubungan Taiwan Cina juga memanas setelah pada17 Maret, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani undang-undang tentang Taiwan Travel Act. Undang-undang tersebut memungkinkan pejabat tingkat tinggi untuk bertemu dengan rekan mereka di Taiwan dan sebaliknya.

Setelah deputi asisten menteri luar negeri AS untuk urusan Asia Timur dan Pasifik, Alex Wong, tiba di Taipei pada Selasa lalu, surat kabar milik negara Cina The Global Times menerbitkan sebuah pernyataan terbuka. Pernyataan tersebut mengatakan Beijing harus mempersiapkan diri untuk bentrokan militer langsung di Selat Taiwan.

Taiwan mengatakan Cina telah meningkatkan latihan militer di sekitar wilayah kepulauan itu tahun lalu. Sementara Cina bersikeras tidak memiliki niat bermusuhan. Namun kegiatannya di sekitar Taiwan, dan di perairan Laut Cina Selatan telah meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement