REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Klaim Arab Saudi yang mengaku berhasil mencegat rudal yang ditembakan ke bandara King Khalid II pada Ahad (25/3) dipertanyakan. Ahli rudal menilai Saudi sama sekali tidak berhasil mencegat satupun rudak yang ditembakan.
"Seperti tidak ada satu rudal pun yang berhasil digagalkan sisten anti-rudal Arab Saudi," kata Ahli Rudal dari Middlebury Institute of International Studies di California Jeffrey Lewis, Senin (26/3).
Pernyataan yang dilontarkan Lewis dilakukan setelah dirinya melihat dengan seksama video penembakan rudal tersebut. Dia mengatakan, jika berdasarkan cuplikan gambar yang terekam, rudal yang ditembakan sebenarnya mengalami kesalahan teknis.
Baca juga, Empat Bandara di Arab Saudi Diserang Rudal Balistik
Dia mengatakan, hal tersebut terjadi pada salah satu rudal yang diluncurkan kelompok HoutHi di Suriah. Menurut Lewis, rudal tersebut terlihat berbelok diudara berganti rute. Rudal meluncur ke kota Riyadh dan meledak di kawasan tersebut. Hal serupa juga terjadi pada salah satu rudal lainnya.
Lewis menilai, klaim yang dilakukan pemerintah Saudi dilakukan untuk memperlihatkan kekuatan pertahanan militer negara. Menurut dia, hal tersebut sudah berlangsung lama dan seperti menjadi sebuah tradisi sejak perang teluk pada 1991 silam.
Terkait penyataan Lewis, Pemerintah Arab Saudi hingga kini belum mengeluarkan pernyataan apapun. Kementerian Infomasi Arab Saudi belum merespon perntanyaan yang dilontarkan awak media.
Seperti diketahui, Pemerintah Arab Saudi mengaku berhasil menggagalkan tujuh rudal yang ditembakan dari Suriah menuju Ibu Kota Riyadh. Sistem anti-rudal Arab Saudi mencegat tiga roket yang ditembakan pemberontak menuju Riyadh.
Otoritas setempat mengatakan, dua roket lainnya diarahkan ke kota Jazan dan satu roket ditembakan masing-masing ke kota Najran dan Khamis Musha. Hulu ledak jelajan itu diluncurkan jelang tengah malam.
Kendati, pecahan dari rudal tersebut jatuh ke sebuah rumah di Riyadh. Pecahan rudal merenggut satu nyawa dan melukai dua warga negara Mesir.
Kelompok Houthi mengonfirmasi jika rudal sengaja ditembakan untuk menyasar badara King Khalid International Airport di Riyadh. Houthi menembakan rudal jenis Burkan H2 itu sekaligus untuk menandai tiga tahun peperangan di Yaman dengan koalisi yang dipimpin Arab Saudi.