REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Otoritas Penerbangan Sipil Uni Emirat Arab (UEA) menyebutkan dua jet tempur Qatar terbang sangat dekat dengan dua pesawat sipil dari UEA ketika berada di wilayah udara Bahrain.
Kantor berita negara UEA, WAM mengatakan Otoritas Penerbangan Sipil Umum mengutuk tindakan provokatif tersebut. Insiden tersebut menyusul dua insiden serupa yang telah dilaporkan oleh UEA kepada badan penerbangan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).
Otoritas penerbangan sipil Bahrain mengatakan dua jet tempur Qatar terbang di bawah pesawat UEA Airbus A320 dalam perjalanan dari Emirat Fujairah ke Roma. Hal itu mengakibatkan pesawat UEA harus terbang lebih tinggi. Menurut Bahrain itu adalah insiden kedua yang terjadi pada hari yang sama.
Agensi Bahrain mengatakan kepada kantor berita negara BNA bahwa jet Qatar memasuki wilayah udara yang dikelola Bahrain tanpa izin sebelumnya. Langkah-langkah yang diperlukan telah diambil untuk mengajukan keluhan kepada ICAO. Pejabat Qatar tidak tersedia untuk berkomentar terkait peristiwa tersebut.
UAE, bersama dengan Arab Saudi, Bahrain dan Mesir, memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar Juni lalu. Mereka menuduh Qatar mendukung Iran serta ekstremis Islam. Qatar membantah tuduhan itu. Menurut Qatar keempat negara itu mencoba membuatnya sesuai dengan posisi kebijakan luar negerinya. Qatar pada Juni 2017 meminta bantuan ICAO setelah tetangga-tetangga Teluknya menutup wilayah udara mereka untuk penerbangan Qatar.