Selasa 27 Mar 2018 19:26 WIB

Lawatan Kaisar ke Okinawa Kemungkinan Jadi yang Terakhir

Kaisar Akihito hampir tiga dasawarsa memegang takhta.

Kaisar Jepang Akihito dan Permaisuri Michiko
Foto: Reuters/POOL ZUMAPRESS
Kaisar Jepang Akihito dan Permaisuri Michiko

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kunjungan kaisar Jepang Akihito dan istrinya ke Okinawa untuk menziarahi korban Perang Dunia II pada Selasa (27/3) diperkirakan menjadi kunjungan terakhir mereka untuk memberi penghormatan di pulau tempat 30 persen penduduknya tewas dalam Perang Dunia II.

Sang kaisar, yang menghabiskan hampir tiga dasawarsa memegang takhta dengan usahanya menenangkan ingatan dan luka akan perang, akan mengundurkan diri pada 30 April tahun depan dan menjadi pelepasan takhta pertama oleh kaisar Jepang dalam kurun waktu hampir dua abad.

Kunjungan tiga hari ke gugus pulau di barat daya itu adalah yang ke-11 oleh pasangan kekaisaran dan yang pertama bagi mereka sejak 2014, ketika mereka datang menjelang peringatan 70 tahun Pertempuran Okinawa. Lebih dari dua bulan pertempuran pasukan AS dengan Jepang pada 1945 tersebut menewaskan sekitar sepertiga dari penduduk pulau itu.

"Kaisar benar-benar berpikir mendalam tentang Okinawa, itu sebabnya dia bisa datang ke sini begitu sering," kata salah seorang penyintas pertempuran itu, Naeko Teruya (84 tahun) kepada televisi umum NHK.

Lima anggota keluarga Teruya terbunuh dalam pertempuran kala itu, termasuk ayahnya. Akihito dan Permaisuri Michiko meletakkan bunga dan membungkuk sebagai tanda penghormatan di sebuah tugu peringatan di kota Itoman, di mana salah satu pertempuran terakhir yang sengit terjadi. Pada Rabu, mereka akan mengunjungi pulau Yonaguni, titik paling barat Jepang.

Penduduk Okinawa tinggal di bawah pemerintahan AS selama 27 tahun setelah perang. Saat ini, Okinawa menampung hampir 75 persen dari kehadiran militer AS di Jepang, kebijakan yang tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan tetapi juga kekhawatiran akan kejahatan dan kecelakaan militer.

Pasangan kekaisaran pertama kali mengunjungi Okinawa pada tahun 1975, ketika kenangan menyakitkan perang yang kala itu meletus atas nama ayah Akihito yaitu Kaisar Hirohito. Ia menjadi raja Jepang pertama yang mengunjungi Okinawa pada tahun 1993 setelah menduduki takhta pada 1989.

Pada 2016, Kaisar Akihito, yang berusia 84 tahun, mengutarakan kekhawatiran akan usianya, yang mungkin membuatnya sulit memenuhi tugasnya. Ia akan digantikan ahli warisnya, Putra Mahkota Naruhito, yang berusia 58 tahun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement