Kamis 29 Mar 2018 08:48 WIB

PBB Kecam Serangan Rudal Houthi ke Arab Saudi

Sebanyak tujuh rudal ditembakan kelompok Houthi dari Yaman ke Arab Saudi.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nidia Zuraya
Efek serangan rudal scud milisi Houthi.
Foto: www.aa.com.tr
Efek serangan rudal scud milisi Houthi.

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengecam peluncuran rudal oleh kelompok Houthi di Yaman yang ditembakan ke Arab Saudi. PBB mengatakan, Houthi telah melanggar embargo senjata yang dijatuhkan kepada pimpinan kelompok tersebut.

PBB menilai, serangan yang terus dilakukan ke kawasan Arab Saudi ditakutkan akan memperburuk situasi kemanusiaan di Yaman. Serangan itu, berpotensi mengancam ratusan nyawa warga sipil di negara konflik tersebut.

"Anggota DK PBB prihatin atas terus merosotnya situasi kemanusiaan di Yaman dan dampak kemanusiaan yang menghancurkan dari konflik terhadap warga sipil," kata pernyataan DK PBB, Kamis (29/3).

Baca juga, Empat Bandara di Arab Saudi Diserang Rudal Balistik

Sebanyak tujuh rudal ditembakan kelompok Houthi dari Yaman, Roket-roket tersebut diarahkan untuk membidik Bandara King Khalid II di Riyadh. Otoritas mengatakan, dua roket lainnya diarahkan ke kota Jazan dan satu roket ditembakan masing-masing ke kota Najran dan Khamis Musha.

Pemerintah Arab Saudi mengaku berhasil menggagalkan tujuh rudal yang ditembakan tersebut. Meski demikian, pecahan dari rudal itu jatuh ke sebuah rumah di Riyadh. Pecahan rudal merenggut satu nyawa dan melukai dua warga negara Mesir.

PBB mengatakan, serangan tersebut berpotensi meningkatkan tensi dan skala peperangan yang terjadi di Yaman. Padahal, PBB melanjutkan, negara tersebut merupakan daerah yang paling membutuhkan bantuan kemanusiaan dari dunia internasional.

PBB menilai, serangan tersebut mengancam jutaan warga Yaman. Acaman bukan hanya dari sisi keselamatan nyawa tapi juga dalam bentuk bencana kelaparan dan penyebaran wabah penyakit.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement