REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Ribuan warga Palestina di Gaza melakukan protes di perbatasan Israel. Kementerian Kesehatan Palestina mengabarkan sebanyak 12 pengunjuk rasa tewas. Sedangkan 750 lainnya mengalami luka-luka disebabkan oleh tembakan dari tentara Israel.
Dilansir BBC, aksi proses yang dilakukan warga Palestina ini direncanakan akan berlangsung selama enam pekan dimulai Jumat (30/3) waktu setempat. Sebagian pengunjuk rasa melempari tentara Israel dengan batu dan botol di sekitar pagar pembatas.
Pihak militer Israel melaporkan kerusuhan tersebut terjadi di enam lokasi dan mereka menembaki ke arah para pengunjuk rasa yang terlihat memimpin. Saat ini warga palestina telah memasang lima tenda di dekat lokasi unjuk rasa.
Israel Defense Forces (IDF) atau Pasukan Pertahanan Israel mengabarkan ada sebanyak 17 ribu warga Palestina di lima titik lokasi di sepanjang pagar pembatas. Perwakilan dari Israel mengatakan warga yang ditembak adalah yang berusaha merusak pagar pembatas tersebut. "Penembakan hanya digunakan untuk melawan orang-orang yang berusaha merusak pagar," kata Brigadir Jenderal IDF, Ronen Manelis.
Israel diberitakan telah mengirim tank dan penembak jitu. Para saksi mengatakan sebuah pesawat tak berawak juga digunakan untuk menjatuhkan gas air mata.
Aksi protes ini dilakukan untuk mengenang pembunuhan enam pengunjuk rasa oleh aparat keamanan Israel pada tahun 1976 silam. Protes ini dijadwalkan berakhir pada 15 Mei 2018.