REPUBLIKA.CO.ID, PORT MORESBY -- Gempa berkekuatan 6,9 SR mengguncang Papua Nugini pada Jumat (30/3) dan memicu peringatan tsunami. Namun, saat ini peringatan tsunami dari guncangan tersebut sudah berakhir. "Peringatan tsunami di Papua Nugini saat ini telah berakhir," tulis Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC), dalam sosial media Twitter-nya.
Sebelumnya, PTWC mengeluarkan peringatan tsunami untuk beberapa wilayah di bagian barat daya Pasifik. Gelombang tsunami dengan ketinggian 30 centimeter hingga satu meter diperkirakan akan menyerang sejumlah wilayah di Papua Nugini.
Akibat dari guncangan gempa tersebut, sebanyak 125 orang dilaporkan tewas. Sedangkan angka korban luka-luka belum dapat dipastikan. Pusat gempa terjadi sekitar 162 kilometer dari wilayah barat daya Rabaul.
Bulan Februari 2018 lalu, bencana serupa terjadi dengan kekuatan 7,5 SR dan menewaskan 100 orang. Bencana gempa tersebut kemudian kembali terjadi sekitar sebulan kemudian.
Papua Nugini berlokasi di Cincin Api Pasifik, yakni tempat yang secara geologis paling aktif di dunia. Lebih dari 90 persen gempa bumi terjadi di tempat tersebut, juga 22 dari 25 erupsi gunung api terbesar sepanjang sejarah.