REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman ingin tentara Amerika Serikat tetap berada di Suriah. Hal ini terkait dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengatakan akan menarik seluruh tentara AS di Suriah. "Kami percaya tentara Amerika seharusnya tidak ditarik, kalau bisa bertahan dalam waktu yang lama," kata sang pangeran, dilansir di laman Time.
Mohammed bin Salman, pria berusia 32 tahun ini terpilih sebagai putra mahkota. Selain menjadi putra mahkota, ia juga menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Pertama, Presien Urusan Ekonomi dan Pembangunan, dan Menteri Pertahanan.
Saat ini, Bin Salman sedang menjalani tur di sejumlah kota di Amerika Serikat. Ia mengatakan, kehadiran pasukan AS di Suriah adalah upaya terakhir menghentikan Iran, musuh bebuyutan Arab Saudi. "Adanya tentara AS di Suriah juga memungkinkan Washington untuk memiliki suara di masa depan Suriah," tambah dia.
Sebelumnya, Trump meminta seluruh tentara AS yang berada di Suriah ditarik. Menurut dia, keberadaan tentara AS di negara tersebut tidak memberikan banyak keuntungan pada Amerika dan justru menghabiskan banyak uang.
"Washington menghabiskan triliunan untuk membangun negara lain, sementara infrastruktur kita banyak yang perlu diperbaiki. Tidak lagi! Ini saatnya untuk membangun kembali, dan kita akan melakukannya dengan pekerja Amerika!" tulis Trump di sosial media Twitter miliknya.