Sabtu 31 Mar 2018 11:39 WIB

Yordania Minta Dunia Internasional Tekan Israel

Tindakan Israel dinilai melanggar semua hukum dan norma internasional.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Gita Amanda
Ribuan masyarakat Gaza bergerak menuju perbatasan Palestina-Israel, Jumat (30/3).
Foto: Dok. Istimewa
Ribuan masyarakat Gaza bergerak menuju perbatasan Palestina-Israel, Jumat (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Pemerintah Yordania mengutuk tindakan represif dan brutal pasukan keamanan Israel terhadap warga Palestina yang menggelar aksi demonstasi di perbatasan Jalur Gaza. Yordania meminta dunia internasional menekan Israel agar mematuhi tanggung jawabnya sebagai negara penguasa pendudukan di wilayah tersebut.

Juru bicara pemerintah Yordania Mohammd al-Momani secara tegas menuding Israel sebagai penyebab pecahnya bentrokan di perbatasan Jalur Gaza. Israel secara sadar menggunakan kekuatan mematikan ketika menghadapi warga Palestina yang tak bersenjata. Mereka memberondong orang-orang tersebut dengan tembakan. Menurut al-Momani tindakan pasukan Israel jelas telah melanggar semua hukum dan norma internasional.

Ia sendiri mafhum atas penyelenggaraan aksi demonstrasi warga Palestina di Jalur Gaza. Menurut al-Momani semakin terkikisnya prospek terkait solusi yang adil dan komprehensif serta menjamin kebebasan warga Palestina, telah menciptakan rasa putus asa dan frustrasi. "Ini mendorong (terciptanya) ekstremisme dan mengarah ke lebih banyak kekerasan dan pertumpahan darah," katanya, dikutip laman kantor berita Palestina WAFA, pada Jumat (30/3) lalu.

Ribuan warga Palestina di Gaza melakukan demonstrasi di perbatasan Israel pada Jumat. Mereka menuntut hak untuk kembali ke tanah dan desa-desa yang dulu miliknya namun kini menjadi wilayah kekuasaan Israel. Oleh sebab itu aksi ini dinamakan aksi "Land Day".

Aksi demonstrasi kemudian berubah menjadi petaka ketika pasukan keamanan Israel berusaha membubarkan massa. Bentrokan pun sempat terjadi antara warga Palestina dan pasukan keamanan Israel. Bermodalkan kayu dan batu, warga Palestina berupaya menyerang pasukan Israel.

Namun berondongan tembakan pasukan Israel menyebabkan jatuhnya banyak korban di pihak Palestina.Hingga saat ini dilaporkan 15 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 1.000 orang lainnya mengalami luka-luka.

Israel Defense Forces (IDF) mengungkapkan terdapat sekitar 17 ribu warga Palestina di lima titik lokasi di sepanjang pagar perbatasan Gaza dengan Israel. IDF mengatakan warga yang ditembak adalah yang berusaha merusak pagar perbatasan.

"Penembakan hanya digunakan untuk melawan orang-orang yang berusaha merusak pagar," kata Brigadir Jenderal IDF, Ronen Manelis.

Israel dilaporkan telah mengirim tank dan penembak jitu ke wilayah perbatasan Gaza. Mereka bahkan mengoperasikan pesawat nirawak untuk menjatuhkan gas air mata ketitik-titik demonstran.

Aksi demonstrasi di Gaza akan berlangsung selama enam pekan ke depan. Aksi puncak akan dilaksanakan pada 15 Mei, yakni ketika Israel memperingati hari kelahirannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement