Sabtu 31 Mar 2018 12:10 WIB

Sekjen PBB Ingin Kekerasan di Gaza Diselidiki

Belasan warga Palestina tewas setelah demonstrasi menuntut pengembalian tanah.

Tentara Israel menangkap pemuda Palestina (ilustrasi)
Foto: AFP
Tentara Israel menangkap pemuda Palestina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan penyelidikan yang transparan dan independen terkait bentrokan pasukan Israel dengan warga Palestina di Jalur Gaza, Jumat (30/3). Bentrokan tersebut telah menyebabkan sedikitnya 15 warga Palestina tewas dan lebih dari 1.000 orang lainnya luka-luka.

"Guterres ingin penyelidikan independen dan transparan soal kekerasan," ungkap juru bicara Guterres, Farhan Haq, dilaporkan laman the Guardian, Sabtu (31/3).

Selain itu, menurut Haq, Guterres juga menyerukan kepada mereka yang terlibat bentrokan di perbatasan Gaza-Israel untuk menahan diri dari segala tindakan yang dapat menyebabkan korban lebih lanjut. "Khususnya langkah-langkah yang dapat menempatkan warga sipil dalam bahaya," kata Haq menerangkan.

Seruan Guterres ini diungkapkan setelah Dewan Keamanan PBB menggelar sesi pertemuan darurat guna membahas eskalasi terkini di perbatasan Gaza-Israel. Namun Dewan Keamanan PBB tidak memutuskan tindakan apapun seusai pertemuan tersebut.

Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansourmengatakan dirinya sangat kecewa karena Dewan Keamanan tidak bersatu dan mengutuk tindakan pasukan keamanan Israel. Menurutnya Israel jelas telah melakukan pembantaian keji terhadap warga Palestina yang tengah melangsungkan aksi damai.

"Palestina mengharapkan Dewan Keamanan untuk memikul tanggung jawabnya dan meredakan situasi yang bergejolak ini, yang jelas merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional," kata Mansour.

Ribuan warga Palestina di Gaza melakukan demonstrasi di perbatasan Israel pada Jumat. Mereka menuntut hak untuk kembali ke tanah dan desa-desa yang dulu miliknya namun kini menjadi wilayah kekuasaan Israel.

Aksi demonstrasi kemudian berubah menjadi petaka ketika pasukan keamanan Israel berusaha membubarkan massa. Bentrokan pun sempat terjadi antara warga Palestina dan pasukan keamanan Israel. Bermodalkan kayu dan batu, warga Palestina berupaya menyerang pasukan Israel.

Namun berondongan tembakan pasukan Israel menyebabkan jatuhnya banyak korban di pihak Palestina. Hingga saat ini dilaporkan 15 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 1.000 orang lainnya mengalami luka-luka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement