REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman menilai pasukan Amerika Serikat (AS) harus tetap berada di Suriah. Meskipun, Presiden AS Donald Trump menyerukan penarikan diri setelah berakhirnya perang terhadap ISIS.
"Kami percaya bahwa pasukan AS harus tinggal di Suriah untuk jangka menengah setidaknya," kata Mohammed dilansir di Arab News, Ahad (1/4).
Putra mahkota meyakini kehadiran AS di Suriah adalah satu-satunya cara membatasi pengaruh Iran di wilayah tersebut. Selain itu, ia menyebut, penempatan pasukan AS di Suriah memungkinkan Washington memiliki suara di masa depan apabila negara itu dilanda perang.
Putra mahkota memperingatkan, Iran dan milisinya di wilayah tersebut sedang berupaya membuka rute darat Iran yang menghubungkan Teheran dengan Mediterania melalui Irak, Suriah, dan Lebanon. Terkait masa depan Suriah di tangan Presiden Bashar al-Assad, ia menilai Assad akan tetap sebagai presiden.
"Itu adalah kepentingan Presiden Assad untuk tidak membiarkan Iran bebas di Suriah," ujar Mohammed.