REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pemerintah Israel menggunakan fatwa dari ulama Arab Saudi untuk mendesak warga Palestina agar tidak ikut ambil bagian dalam aksi protes terhadap pendudukan Israel di tanah Palestina. Hal tersebut diungkapkan oleh seorang juru bicara militer Israel.
Dalam sebuah video yang muncul di media sosial pada Senin (1/4) menunjukkan juru bicara tersebut, Avichay Adraee, mengutip fatwa dari Sheikh Saleh al Fawzan. Dia adalah seorang anggota Dewan Ulama senior di Saudi.
"Demonstrasi dan aksi pendudukan tidak ada hubungannya dengan etika Muslim, namun tindakan anarki dan kekacauan tidak ditoleransi oleh Islam," kata Adraee mengutip isi fatwa ulama Saudi tersebut seperti dilansir Middle East Monitor.
Baca juga, Putra Mahkota Saudi Temui Organisasi Pro-Israel di AS
Adraee menggambarkan Great March of Return atau Pawai Kepulangan yang diselenggarakan oleh warga Palestina untuk menandai Hari Tanah itu menyebabkan kekacauan.
Pada 30 Maret 1976 silam, orang-orang Palestina melancarkan serangan umum terhadap keputusan Israel untuk merebut wilayah Palestina utara untuk dijadikan sebagai pemukiman Yahudi. Pasukan Israel bereaksi dan menewaskan enam orang Palestina serta melukai lebih banyak lagi.
Hari Tanah adalah hari peringatan tahunan peristiwa-peristiwa pada tanggal tersebut.