REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Perserikatan Bangda-Bangsa (PBB) berhasil mengumpulkan dana bantuan sebesar 2 miliar dolar AS. Dana tersebut akan diberikan kepada warga di Yaman guna menyokong kehidupan dan keamanan masyarakat.
Seperti diwartakan Aljazirah, Rabu (4/4), dana miliaran dolar AS itu didapat dari 40 negara penyumbang dan sejumlah organisasi. Dana dikumpulkan dalam pertemuan yang diadakan PBB di Jenewa dan juga didukung Swedia dan Swiss.
Sekretaris Jendral PBB Antonio Guterres mengapresiasi kehadiran negara-negara yang telah memberikan sumbangan dana kemanusiaan dalam konferensi tersebut. Kendati, dia mengatakan, masih banyak yang harus diselesaikan, terutama oleh pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan konflik.
"Konferensi ini menunjukkan kesuksesan besar dunia internasional akan solidaritas terhadap warga di Yaman. Meski dana bantuan saja tidak cukup, tapi hal ini sangat mereka butuhkan," kata Antonio Guterres.
Guterres mengatakan, PBB dan organisasi kemanusiaan membutuhkan akses dalam berbagai lini di Yaman untuk memberikan bantuan kepada warga. Dia mengatakan, PBB membutuhkan semua pihak yang terlibat konflik untuk menghormati hukum kemanusiaan internasional dan perlindungan terhadap warga sipil.
"Lebih dari itu kami membutuhkan proses politik yang berujung pada sebuah solusi politik," kata Guterres.
Sebelumnya, 2 miliar dolar AS donor finansial itu diperuntukkan bagi warga Yaman yang hingga kini terlibat perang selama empat tahun terakhir. PBB sebenarnya membidik nominal sekitar 3 miliar dolar AS untuk bantuan kemanusiaan di negara tersebut. Meski demikian, angka tersebut masih lebih tinggi ketimbang sumbangan dana tahun lalu sebesar 1,1 miliar dolar AS.