Kamis 05 Apr 2018 09:38 WIB

Kebijakan Tarif AS Bisa Rugikan Konsumen dan Pekerja

Tarif impor akan meningkatkan harga barang yang dikonsumsi dalam negeri.

Red: Nur Aini
Presiden AS Donald Trump.
Foto: AP
Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ahli ekonomi Amerika Serikat memperingatkan kebijakan tarif yang diambil negaranya bisa merugikan konsumen dan pekerja. Peringatan itu diberikan sebagai tanggapan atas ketegangan perdagangan antara AS dan Cina akibat aksi saling balas tarif produk impor.

"Para ekonom umumnya percaya bahwa tarif atau hambatan perdagangan lainnya merugikan konsumen, karena hal itu meningkatkan harga barang-barang yang dikonsumsi di dalam negeri," kata Nitya Pandalai Nayar, asisten profesor di departemen ekonomi di University of Texas di Austin. "Penelitian terbaru telah menyoroti bahwa ketidakpastian kebijakan juga dapat memiliki efek kesejahteraan negatif bagi konsumen," katanya.

Nayar juga mengatakan penelitian terbaru menunjukkan bahwa para pekerja akan menghadapi periode penyesuaian yang sulit dalam menanggapi guncangan perdagangan. "Ada konsensus luas di kalangan ekonom bahwa ada keuntungan agregat dari perdagangan, dan dalam arti itu, hambatan perdagangan merugikan konsumen dan ekonomi secara agregat," kata Nayar.

Ketika ditanya tentang defisit perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina, Nayar mengatakan ada beberapa kesalahpahaman umum tentang masalah tersebut. "Kita harus sangat berhati-hati dalam menafsirkan defisit perdagangan bilateral semacam itu. Misalnya, sebagian besar ekspor Cina ke AS adalah karena pemrosesan perdagangan. Dalam hal itu, Cina akan benar-benar mengimpor sebagian besar dari nilai ekspor," katanya, mencatat bahwa AS memiliki defisit perdagangan bilateral dengan Cina hanya dalam perdagangan barang, dan tidak dalam perdagangan jasa.

Pemerintah AS pada Selasa (3/4) mengumumkan daftar produk yang diusulkan dikenakan tarif tambahan, yang mencakup ekspor Cina senilai 50 miliar dolar AS dengan tarif yang disarankan sebesar 25 persen. Cina pada Rabu (4/4) membalas unilateralisme AS dengan rencana tarif yang sama yakni menerbitkan daftar produk impor dari Amerika Serikat senilai 50 miliar dolar AS yang akan dikenakan tarif lebih tinggi, termasuk kedelai, mobil, dan produk-produk kimia. Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara Cina telah memutuskan untuk mengenakan tarif tambahan sebesar 25 persen atas 106 item produk-produk di bawah 14 kategori.

Baca juga: Uni Emirat Arab Menentang Perang Dagang AS-Cina

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement