Kamis 05 Apr 2018 15:20 WIB

Saudi Desak PBB Kecam Serangan Houthi

Kelompok Houthi menyerang kapal tanker minyak Arab Saudi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Gerilyawan Houthi (ilustrasi)
Foto: EPA/Yahya Arhab
Gerilyawan Houthi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi telah mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk serangan kelompok Houthi terhadap kapal tanker minyak Saudi di kota pelabuhan Hodeidah, Yaman. Dengan serangan tersebut, Saudi menilai pelabuhan Hodeidah perlu ditempatkan dibawah pengawasan internasional.

Saudi telah mengirimkan surat ke Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan PBB. Dalam suratnya, Saudi menerangkan perihal serangan Houthi dan meminta mereka mengutuk serangan tersebut.

"Kami mendesak untuk menahan milisi Houthi dan pelindung mereka, Iran, bertanggungjawab atas kejahatan tak terhitung mereka terhadap hukum internasional," kata Saudi dalam suratnya, dikutip laman Asharq Al-Awsat.

 

Baca juga, Empat Bandara di Arab Saudi Diserang Rudal Balistik

Saudi menyatakan pelabuhan Hodeidah perlu ditempatkan kembali dalam pengawasan internasional. Hal ini dilakukan guna mencegah aksi penyelundupan senjata ke kelompok Houthi yang tentu melanggar Resolusi Dewan Keamanan 2216 tentang embargo senjata.

Saudi menyerukan PBB untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna menegakkan Resolusi 2216 dan 2231. Di saat bersamaan, koalisi militer Saudi akan terus mengamankan navigasi internasional di Bab al-Mandab dan Laut Merah.

Kapal tanker Saudi dilaporkan diserang Houthi pada Selasa (2/4).Tak diterangkan perihal bagaimana kapal tersebut diserang. Namun kapal tanker dapat kembali melanjutkan perjalanannya setelah mendapat bantuan dari angkatan laut koalisi Saudi.

Beberapa waktu lalu, Houthi juga sempat menyerang sejumlah wilayah di Saudi dengan menggunakan misil. Serangan misil-misil tersebut memang berhasil dihalau oleh Saudi, tetapi menyebabkan satu orang tewas di Riyadh.

Saudi mengecam aksi penyerangan tersebut. Sebab itu merupakan serangan pertama Houthi yang berhasil menyebabkan jatuhnya korban sipil Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement