REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia tengah membidik pembangunan infrastruktur di negara-negara benua Afrika. Hal tersebut akan menjadi fokus bahasan dalam Indonesia-Afrika Forum 2018 yang akan digelar pekan depan di Bali. Pemerintah menilai Afrika merupakan pasar yang potensial bagi Indonesia.
Direktur Kawasan Afrika Kementerian luar Negeri (Kemenlu) RI Daniel Tumpal Simanjutak mengatakan, hal itu juga sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo dalam rapat kordinasi dengan kepala perwakilan negara di seluruh dunia. Presiden, kata dia, memerintahkan negara untuk masuk ke pasar nontradiosional seperti Afrika dengan penekanan dalam hal ekspor dan outbond invesment.
"Makanya kami berharap forum nanti akan menjadi show case ke depannya sekaligus untuk membuka jalan sehingga investasi bisa berjalan dengan baik," kata Daniel Tumpal Simanjutak di Jakarta, Kamis (5/4).
Tumpal mengatakan, sejauh ini Indonesia baru melakukan investasi di Afrika dalam bidang makanan dan minuman, barang-barang konsumsi, tekstil, sabun, energi, obat-obatan, kelapa sawit, dan migas. Nigeria menjadi negara penerima investasi terbanyak. Dia mengatakan, pemerintah akan terus mendorong investasi dan pengembangan serupa dalam bidang infrastruktur ke negara-negara Afrika lainnya.
Meski demkian, masih belum diketahui spesifik bidang yang akan digarap dalam hal perkembangan infrastruktur tersebut. Namun, Tumpal mengatakan, forum Indonesia-Afrika nantinya akan memberikan informasi apa saja yang dapat dilakukan.
Dalam forum tersebut, pemerintah juga akan membahas hal prioritas lain seperti Preferential Tariff Agreement (PTA). Tumpal mengatakan, pemerintah diberi instruksi untuk mencari negara yang dapar ditawarkan kerja sama dalam hal penurunan tarif.
Terkait hal tersebut, dia mengungkapkan, sudah ada dua atau tiga entitas yang mulai mau membahas secara teknis. Pembahasan yang menyangkut teknis, modal dan komoditas apa saja yang akan digarap diharapkan akan dimulai dalam forum tersebut.
Indonesia-Afrika Forum akan dihelat pada 10-11 April di Bali. Forum tersebut menjadi salah satu fokus dari diplomasi Indonesia dan fokus kerja diplomasi Kemlu tahun ini. Dalam menggelar Forum Indonesia-Afrika yang berfokus utama pada kerja sama ekonomi itu, Pemerintah Indonesia akan bekerja sama dengan kamar dagang dan industri (Kadin) serta badan usaha milik negara (BUMN).
Sejauh ini pemerintah telah mengundang 53 negara Afrika dan sudah 40 negara yang memberikan konfirmasi terkait partisipasi mereka dalam forum tersebut. Sementara 13 negara sisanya masih akan didorong untuk menghadiri forum tersebut.
Tumpal mengatakan bahwa Forum Indonesia-Afrika merupakan forum bersejarah dalam konteks diplomasi Indonesia. Hal itu mengingat forum tersebut merupakan penjajakan kerja sama secara konkret Indonesia dengan Afrika untuk pertama kali.
"Forum ini juga bertujuan untuk membahas peningkatan kerja sama dan akan membahas beberapa 'business deal'," ujar Tumpal.