Sabtu 07 Apr 2018 14:17 WIB

Pemanasan Global Ancam Populasi Anjing Laut Saimaa

Pada 2015, anjing laut Saimaa berstatus sangat terancam.

Anak anjing laut mengidentifikasi vokal ibunya dengan dua cara, jarak jauh dan jarak dekat.
Foto: AP
Anak anjing laut mengidentifikasi vokal ibunya dengan dua cara, jarak jauh dan jarak dekat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sambil merayap di salju dan memeriksa satu lubang hitam, Presiden Finlandia Sauli Niinisto memeriksa satu sarang anjing laut bercincin di Danau Saimaa baru-baru ini.

Berita foto tersebut menggambarkan kepedulian serius Finlandia dalam kelangsungan hidup hewan yang terancam punah tersebut.

Presiden Finlandia itu bergabung dengan para ahli perlindungan alam dalam kegiatan tahunan penghitungan sarang anjing laut di Danau Pihlajavesi di daerah terpencil yang tertutup salju di Finlandia Timur. Wilayah tersebut adalah bagian dari Danau Saimaa, danau terbesar di Finlandia.

Niinisto mengatakan kepada media bahwa itu adalah untuk kedua kali ia mengawasi upaya pelestarian bagi anjing laut bercincin di danau.

Anjing laut bercincin Danau Saimaa adalah spesies anjing laut bercincin. Ukurannya lebih besar daripada kerabat terdekatnya, anjing laut bercincin Ladoga dan anjing laut bercincin Baltik. Spesies itu adalah satu-satunya jenis anjing laut yang hidup di danau tersebut.

Anjing laut Saimaa membuat sarang di es danau atau di pantai kepulauan, dan musim dingin yang lebih hangat dengan salju yang tidak cukup telah menjadi bahaya baru buat mereka.

Untuk membantu anjing laut tersebut bertahan hidup, relawan dan pegawai negeri menumpuk salju untuk menciptakan kondisi yang cocok buat anjing laut membuat sarang, kata Xinhua,  Sabtu (7/4). Kedua sarang itu, yang ditemukan selama kunjungan presiden tersebut, dibuat di salju yang ditimbun.

Meskipun musim dingin lalu sangat dingin buat orang Finlandia, kondisi buruk tersebut telah menjadi peluang terbaik buat anjing laut danau.

Namun, Esko Hyvarinen, Kanselir Senior di Kementerian Urusan Lingkungan Hidup Finlandia, mengatakan kepada Xinhua masa depan jangka panjang anjing laut kehilatannya suram. "Ketika pemanasan global bergerak maju ke tahap tak ada lapisan es di danau, takkan ada tempat lagi bagi sarang anjing laut."

Hyvarinen mengatakan akan jadi tak mungkin untuk menciptakan lingkungan buatan bagi anjing laut Saimaa di kebun binatang, atau memindahkan hewan itu ke danau yang berada lebih ke utara.

Selama beberapa dasawarsa belakangan, anjing laut bercincin Saimaa telah menjadi lambang nasional pelestarian alam di Finlandia. Tapi hanya beberapa dasawarsa lalu, anjing laut dipandang sebagai bahaya terutama karena hewan tersebut merobek jaring nelayan dan memakan ikan. Hadiah diberikan oleh pemerintah buat orang yang membunuh anjing laut.

Perburuan anjing laut dilarang pada 1980. Hari ini, nelayan menerima ganti-rugi keuangan untuk menutup kerugian mereka sebagai imbalan bagi keikut-sertaan dalam program perlindungan.

Anjing laut bercincin Saimaa, yang sudah berada di ambang kepunahan pada awal dasawarsa ini, dipindahkan dari "hewan yang terancam kritis" ke klas "sangat terancam" pada 2015, saat populasinya mencapai 400.

Berbagai upaya masyarakat dilancarkan untuk mengurangi bahaya suara selama musim bersarang dan tambahan personel ditugasi untuk mengarasi lingkungan hidup yang lebih aman buat anjing laut.

Di dalam pembahasan masyarakat dan media Finlandia, anjing laut Saimaa dan masa depan mereka telah mengisi tempat yang menyamai posisi panda raksasa di kancah dunia. Namun, saat pemanasan global barangkali akan menghancurkan lingkungan hidup mereka, upaya Finlandia diduga takkan menjadi penyelesaian jangka panjang.

Hyvarinen mengatakan, "Hanya beberapa musim dingin yang hangat tanpa es dan salju dapat dengan cepat merusak keseimbangan kondisi anjing laut Saimaa."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement