REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Para pemimpin gereja Evangelis merencanakan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Juni. Pertemuan ini menyusul perkembangan yang berkelanjutan atas dugaan perselingkuhan Trump dengan bintang pornografi Stormy Daniels.
Dilansir The Guardian, Sabtu (7/4), empat narasumber mengatakan kepada jaringan radio NPR bahwa pertemuan itu dimaksudkan untuk mengatasi kekhawatiran terkait kondisi pemerintahan yang memasuki petengahan semester. Kekhawatiran ini berkaitan dengan gaya kepemimpinan Trump dan dugaan skandal seksnya.
Baca juga, Jimmy Carter: Skandal Perselingkuhan akan Hancurkan Trump
Donald Trump menyangkal mengetahui pembayaran yang dilakukan pengacaranya Michael Cohen sebesar 130 ribu dolar AS untuk Stormy Daniels. Pembayaran itu untuk membuat Daniels tidak membeberkan perselingkuhan yang ada.
"Anda harus bertanya pada Michael Cohen. Michael adalah pengacaraku. Anda harus bertanya pada Michael," kata Trump.
Trump juga menyangkal klaim Daniels. Daniels merupakan mantan model Playboy yang telah mengaku berselingkuh dengan Trump. Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Survei awal menunjukkan klaim Daniels yang mengaku berselingkuh dengan Trump sebelum dia menjadi presiden tidak memiliki dampak substansial terhadap sikap kaum Evangelis kulit putih terhadapTrump.
Jajak pendapat CBS News yang diadakan dari 8 hingga 11 Maret menemukan 70 persen dari kaum Evangelis kulit putih mengakui kinerja Trump. Jajak pendapat ini diambil sebelum Daniels mengumumkan perselingkuhannya dengan Trump pada program berita televisi 60 Minutes.
Kaum Evangelis menjadi lebih beragam, sebagian besar didorong oleh peningkatan anggota muda Latin. Hal ini telah menyebabkan meningkatnya perpecahan politik di blok tersebut. Ini karena anggota yang lebih muda dan tidak berkulit putih ini lebih condong ke Demokrat atau tidak berpartai sama sekali.
Ketua dari Koalisi Faith dan Freedom yang konservatif Ralph Reed mengaku tidak mengharapkan tuduhan perselingkuhan secara substansial mengurangi dukungan evangelis bagi Trump di tengah semester.
"Jika orang-orang ini tidak berubah dalam catatan tahun 2018. Ini akan menjadi malam yang panjang bagi Partai Republik," kata Reed.