REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Puluhan jurnalis berkumpul di Manara Square di Ramallah, Tepi Barat. Mereka melakukan aksi mengecam pembunuhan terhadap Yasser Murtaja, wartawan yang tengah meliput aksi unjuk rasa di perbatasan Gaza pada Jumat (6/4) lalu oleh militer Israel.
Seperti diwartakan kantor berita Palestina Wafa, Ahad (8/4), aksi protes tersebut juga diikuti sejumlah jurnalis asing. Gubernur Ramallah Laila Ghannam juga tampak ikut serta dalam aksi protes tersebut.
Mereka membawa spanduk bertuliskan kecaman kepada aksi militer yang dilakukan tentara Israel. Puluhan jurnalis itu juga menuntut pelaku penembakan untuk bertanggung jawab di hadapan pengadilan internasional.
Mereka menilai pembunuhan terhadap jurnalis Palestina merupakan hal yang tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun. Terlebih, korban telah mengenakan jaket antipeluru bertuliskan Press di atasnya.
Seperti diketahui, juru kamera Palestinian Ain Media, Yasser Murtaja tewas ditembus timah panas yang ditembakan tentara Israel. Pria 30 tahun itu tertembak di bagian perut dan meninggal di rumah sakit.
Dalam pernyataan resminya, militer Israel menyatakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tidak menargetkan jurnalis. Jurnalis yang dikabarkan tewas akibat tembakan IDF tidak disasar dengan sengaja.
Yaser Murtaja merupakan warga Palestina ke-29 yang tewas dalam aksi protes yang direncanakan berlangsung selama enam pekan itu. Aksi dilakukan guna menuntut hak warga Palestina untuk kembali ke tanah kelahiran mereka.