REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengutuk Amerika Serikat (AS) karena telah memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyerukan penyelidikan atas tindakan kekerasan Israel di Jalur Gaza. Hamas pun menganggap AS juga ikut terlibat dalam serangan yang dilancarkan Israel terhadap warga sipil di Gaza.
"Dengan memblokir resolusi Dewan Keamanan PBB ini, AS telah mengambil bagian dalam serangan terhadap orang-orang kami," kata Juru Bicara Hamas, Hazem Qassem seperti dilansir kantor berita Turki, Anadolu, Ahad (8/4).
Qassem melanjutkan, AS tak hanya menyampaikan sinyal dukungan terkait penyerangan Israel terhadap warga sipil Palestina di Gaza. Namun lebih dari itu, AS juga mendorong Israel untuk terus melanjutkan kejahatan dan pendudukannya di tanah Palestina.
Baca: Puluhan Jurnalis Gelar Aksi Protes Penembakan Yasser Murtaja
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan telah meminta masyarakat internasional untuk mencari solusi baru untuk menolak hak AS memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang berisi tentang pembentukan komisi penyelidikan independen pada peristiwa di Gaza. Bila tidak ada solusi baru terhadap veto AS tersebut, maka Dewan Keamanan PBB menjadi tidak berdaya dan kehilangan kredibilitas. Sebab, AS telah dua kali memveto resolusi dewan keamanan PBB dan menutup-nutupi pembantaian Palestina oleh pasukan Israel.
Seperti diketahui, AS menyampaikan penolakannya terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang meminta adanya penyelidikan independen dan transparan terhadap insiden kekerasan di Jalur Gaza. Dalam peristiwa itu, puluhan warga Palestina telah menjadi martir oleh pasukan Israel secara tidak proporsional.