REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Iran Mohammad Javad Azari-Jahromi mengatakan adanya serangan dunia maya yang membobol pusat data negaraya. Dia mengatakan, serangan serupa juga dilakukan di beberapa belahan dunia lain.
Jahromi mengatakan, pelaku peretasan membobol pusat data dan meninggalkan gambar bendera Amerika Serikat (AS) setelah melakukan aksinya. Dia mengatakan, peretas juga meninggalkan pesan berbunyi 'Jangan menggangu pemilu kami'.
"Serangan itu tampaknya berpengaruh kepada 200 ribu router di seluruh dunia, termasuk 3.500 di negara kami," kata Menteri Mohammad Javad Azari-Jahromi kepada kantor berita Iran, IRNA pada Ahad (8/4).
Dia mengatakan, serangan tersebut menyasar sejumlah penyedia layanan internet sehingga membuat perangkat tidak dapat menjalankan sambungan ke dunia maya. Menurut Jahromi, serangan tersebut lebih banyak dilakukan ke Eropa, India dan AS.
Dia mengungkapkan, sekitar 55 ribu perangkat juga mengalami serupa gangguan di AS. Dia melanjutkan, sekitar 14 ribu perangkat di Cina juga tidak dapat melakukan sambungan ke internet. Sedangkan Iran, dia mengatakan, hanya terdampak sekitar dua persen dari total serangan.
Jahromi lantas mengunggah sebuah gambar ke media sosial Twitter yang menunjukkan layar komputer yang telah diretas memperlihatkan bendera AS beserta pesan peretas.
Meksi demikian, dia mengaku masih belum mengetahui pelaku dari serangan tersebut. Dia mengatkan, beruntung serangan tersebut dapat dinetralisasi dalam hitungan jam. Dia melanjutkan, tidak ada satupun data negara yang berhasil dicuri atau dihilangkan pelaku.